Selasa, Oktober 14, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Jajaki Peluang Investasi dari Tiongkok, Kementerian Transmigrasi Akan Fokuskan Pada Papua

Diplomasi ekonomi yang akan dilakukan Kementerian Transmigrasi di Tiongkok, akan difokuskan pada percepatan pembangunan kewilayahan, termasuk di Papua. Ini disampaikan oleh Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara saat menyampaikan sambutan balasan, dalam Farewell Dinner pada Jumat, (10/10) yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Indonesia untuk melepaskan rombongan Kementerian Transmigrasi yang akan memenuhi undangan berkunjung ke Cina.

“Kita ingin, konsennya Pak Presiden kan membangun kesejahteraan Papua dan beberapa hari lalu baru saja dibentuk Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan khusus Papua. Kita ingin membawa lebih banyak investor dari Cina, dari negaranegara sahabat ke Papua sehingga nanti di Papua bisa dilakukan industrialisasi untuk membuka lebih banyak lapangan kerja,” ujar Menteri Iftitah usai bertemu dengan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Wang Lutong, Jumat (10/10) malam.

- Advertisement -

Langkah ini sejalan dengan transformasi Kementerian Transmigrasi menjadi institusi
yang lebih produktif dan mandiri. Sehingga Kementerian Transmigrasi tidak hanya
bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi juga aktif
membuka peluang kerja sama dengan investor dalam dan luar negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Iftitah memaparkan Papua menjadi prioritas utama dalam kerja sama investasi ini. Salah satu rencana konkretnya mendatangkan
investor Tiongkok untuk mendukung industrialisasi di Papua serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal.

- Advertisement -

“Beberapa waktu lalu kami sudah mengadakan IPT (Izin Pelaksanaan Transmigrasi) Investment Forum untuk menarik investor ke kawasan transmigrasi. Kini kami ingin memperluas kerja sama dengan Tiongkok, khususnya di Papua,” kata Mentrans.

Sebagai bagian dari persiapan, Kementerian Transmigrasi saat ini sedang melatih 300 calon Komponen Cadangan (Komcad). Dari jumlah tersebut tercatat ada 1 pleton (sekitar 30-50 personel) yang berasal dari Papua.

“Ada satu pleton yang dari Papua, saya tadi sampaikan sama beliau (Dubes RRT) boleh enggak kita kerja sama, saya disiapkan satu guru bahasa Cina. Sehingga nanti mungkin setiap malam kita bisa latih orang dari Papua bahasa Cina. Jadi kalau misalkan ada investor, ada pertukaran itu bisa mereka lebih menjadi tempatan. Dan beliau juga tadi, Pak Dubes akan mendalami rencana untuk para warga transmigran Papua ini diberikan kesempatan juga untuk visit ke Cina untuk melihat seperti apa industrialisasi di sana,” tutur Menteri Iftitah.

Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru