Suarapemerintah.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon menggelar Matrikulasi Mahasiswa Baru Program Pascasarjana. Giat yang berlangsung di Aula ini dibuka Rektor IAIN Takengon Zulkarnain.
“Perbanyak membaca buku dan geliatkan kembali diskusi ilmiah. Sebab pondasi pendidikan adalah buku dan diskusi,” terang Zulkarnain di Takengon, Senin (28/09). Hadir juga direktur pascasarjana IAIN Takengon Dr. Saumiwaty M.Hum.
Rektor berharap, para mahasiswa dapat menjalani proses perkuliahan secara serius. Mahasiswa magister harus terus dekat dengan buku. Menurutnya, buku merupakan guru yang paling setia.
“Perkuat basis keilmuan dengan menguasai sejarah. Biasakan berdiskusi untuk memperkuat nalar ilmiah,” ujarnya.
“Jadi, perluas wawasan, perkaya basis data, dan perkuat metodologi,” pesannya.
Matrikulasi program pascasarjana ini diikuti 58 mahasiswa baru. Sebanyak 25 mahasiswa hadir di aula IAIN Takengon, 15 orang mengikuti secara daring dari ruang sistem teknologi informasi kampus. Sisanya, mengikuti secara daring dari tempat masing masing. Mereka ada yang berasal dari Kabupaten Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.
Selain dosen dan civitas kampus, Matrikulasi IAIN Takengon juga menghadirkan pembicara dari Dandim 0106, Letkol Inf Teddy Sofyan. Dia memberikan materi tentang menangkal ekstrimisme. Teddy mengajak mahasiswa untuk bersama-sama menguatkan pemahaman keagamaan moderat, dan mengantisipasi berkembangnya paham ekstrim.
“Ke depan, kita bisa bersama-sama untuk menghalau dan mengantisipasinya,” jelas Dandim Teddy.
Selain dari Dandim, hadir juga Kapolres Aceh Tengah, AKBP Sandy Sinurat. Dia menyampaikan materi tentang Kantibmas Era New Normal. Dia menggarisbawahi pentingnya menaati aturan dan regulasi. “Hari ini, semua kita harus menaati aturan yang dibuat pemerintah,” tandasnya.
Matrikulasi juga menjadi ajang peningkatan penguasaan bahasa asing. Materi ini diampu Steven dari International Literacy and Development (ILAD). Dia adalah dosen tamu luar biasa dari Amerika yang telah hampir satu tahun berada di Takengon. Dia mengajar juga pada program strata satu, utamanya membina mahasiswa penerima bidik misi, dan juga mengajar sejumlah dosen yang ingin memperdalam bahasa Inggris sebagai bekal melanjutkan S3.