.webp)
Suarapemerintah.id – Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti menyatakan Kementerian Kominfo mengapresiasi berbagai pihak baik dari industri, komunitas dan masyarakat yang ikut berkomitmen dalam peningkatan talenta guru digital di Indonesia.
“Untuk program guru digital kami sudah mulai melaksanakan sejak bulan Mei yang lalu kurang lebih ada sekitar 1000 guru untuk tahap pertama ini, dan untuk talenta digital yang akan datang tentunya kita tetap akan melaksanakan program-program untuk pelatihan guru,” jelasnya dalam Webminar Transformasi Guru di Era Industri 4.0 dari Jakarta, Rabu (23/09/2020).
Menurut Sekjen Kementerian Kominfo akselerasi menjadi tolak ukur peningkatan kemampuan guru untuk bisa menguasai dan terampil di bidang digital. Bahkan, Sekjen Niken menyebutkan guna mendukung percepatan transformasi digital, Indonesia memerlukan 600 ribu talenta digital setiap tahunnya.
“Sehingga untuk mencapai target tersebut perlu kolaborai dengan semua pihak. Kalau Kementerian Kominfo kami dalam satu tahun baru mencapai 60 ribu orang sehingga masih kurang banyak sekali. Nah, ini tidak bisa hanya pemerintah saja tetapi semua pihak,” tegasnya.
Sekjen Kementerian Kominfo berharap talenta digital lahir untuk tenaga guru professional yang mampu menguasai kecakapan abad ke 21 dan mewujudkan pendidikan berkualitas, mumpuni, menciptakan para siswa yang melek digital.
“Melalui program guru digital mari kita wujudkan akselerasi transformasi digital menuju masyarakat digital Indonesia yang cerdas, beretika dan berkarakter,” ujarnya.
Dalam webminar itu, Sekjen Niken menyebutkan bahwa Kementerian Kominfo juga memiliki program Coding Teacher Academi (CTA) yang merupakan satu dari empat pelatihan akademi dari program Digital Talent Scholarship. Menurutnya, CTA DTS Kominfo memberikan kesempatan kepada 2000 guru yang berprofesi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Coding Teacher Academy ini program pelatihan pengembangan SDM dalam materi Coding yang ditujukan kepada 2000 guru baik SMA, SMK/MA, SMP dan SD,” tuturnya menjelaskan program yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo.
Latih 1000 Guru
Guru Digital telah dipersiapkan sejak Mei 2020 sedangkan pelatihannya sudah berlangsung sejak bulan Agustus 2020 hingga Juli 2021. CEO dan FounderYCAB Foundation, Veronica Colondam menyatakan dalam era digital yang semakin berkembang pesat, literasi digital perlu menjadi fokus di bidang pendidikan dengan membekali guru dan generasi muda kemampuan teknologi.
“Kerja sama YCAB, Garena Free Fire dan DJ Alok ini menjadi langkah penting dalam menghasilkan generasi muda bertalenta dan meningkatkan kapasitas guru Indonesia karena guru berkualitas dibutuhkan Indonesia,” tegasnya.
Guru Digital adalah program pelatihan online bagi guru untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan abad ke-21. Program ini akan melatih para guru untuk mengembangkan keterampilannya dalam coding, pemrograman, dan mengembangkan soft skill di abad 21, yaitu problem solving, critical thinking, komunikasi, empati, dan percaya diri.
“Setelah menyelesaikan pelatihan, para guru akan diminta untuk membuat rencana belajar kelas interaktif yang akan diterapkan di kelas masing-masing. Guru yang telah mendapat pelatihan tersebut akan terus mewariskan pengetahuan dan keterampilan mereka kepada lebih dari 100.000 siswa agar dapat meningkatkan keterampilan dalam dasar coding, pemrograman, dan keterampilan abad ke-21,” jelas Veronica.
Target peserta program ini adalah 1000 guru yang tersebar di lima provinsi: DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Guru Digital akan menjaring sebanyak 100.000 siswa sebagai indirect beneficiaries dan 10 siswa terbaik akan mendapatkan program beasiswa programming di Hacktiv8.
