Suarapemerintah.id – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengajukan diri untuk mengubah status dari Embarkasi Transit menjadi Embarkasi Antara. Hal ini dikemukakan Kepala Kanwil Kemenag Sulut Anwar Abubakar di hadapan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar, sesaat sebelum acara peletakkan batu pertama pembangunan masjid dan ruang penyimpanan koper di Asrama Haji Manado, Sulawesi Utara.
“Kami mengusulkan status Embrakasi Asrama Haji Manado bisa dinaikkan statusnya menjadi Embarkasi Antara,” kata Anwar, Jum’at (25/09).
Anwar berharap, pelayanan jemaah haji di Sulawesi Utara dapat meningkat dan lebih optimal dengan kenaikan status menjadi Embarkasi Antara.
Ia juga mengungkapkan, saat ini Asrama Haji Manado pun terus berbenah. “Kita bisa lihat, saat ini Asrama Haji Manado sudah mulai bebenah diri, gedung transit untuk jemaah haji sudah setaraf hotel Bintang tiga,” ujarnya.
Menanggapi permintaan Anwar, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Nizar mengatakan pihaknya akan mendukung dan mendorong suatu daerah memiliki embarkasi penuh. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, sekurangnya ada dua persyaratan yang harus dipenuhi.
“Kami selalu mendorong pemerintah daerah untuk langsung bisa membuat embarkasi penuh, agar manfaatnya jauh lebih besar. Ada dua persyaratan bila ingin mendapatkan status embarkasi penuh,” kata Nizar.
Pertama, harus memiliki bandara yang mampu menampung pesawat berbadan besar. Kedua, memiliki asrama haji yang memenuhi standar.
Untuk itu Nizar menyampaikan, daerah perlu melakukan penilaian mandiri terlebih dahulu sebelum mengajukan kenaikan status embarkasi. “Kalau dua ini sudah ada, tidak ada lagi alasan bagi kami untuk tidak memberikan embarkasi penuh,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nizar melakukan peletakan batu pertama Masjid dan Gudang Penyimpanan Koper Jemaah di Asrama Haji Manado. Ia berharap dua sarana yang dibangun dengan anggaran SBSN ini nantinya akan menambah nilai pelayanan di Asrama Haji Manado.
Nizar juga menyampaikan, Asrama Haji yang ada bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Manado, tidak terbatas bagi jemaah haji saja.
“Meskipun judulnya adalah Asrama Haji, tapi teman-teman yang beragama lain juga boleh mempergunakannya, selama bukan untuk kegiatan peribadatan atau sembahyang. Asrama Haji bisa digunakan untuk seminar atau kegiatan akademik lainnya,” kata Nizar.