Suarapemerintah.id – Banten, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Ayodhia G L Kalake melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke pelabuhan Penyeberangan PT. ASDP Merak, Provinsi Banten, Sabtu 24 Oktober 2020. Hal ini guna memastikan kesiapan infrastruktur angkutan penyeberangan
“Ini tugas dari Pak Menko (Luhut Binsar Pandjaitan) untuk memantau kesiapan angkutan penyeberangan dalam mengantisipasi libur panjang atau cuti bersama,” ujar Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Ayodhia GL. Kalake melalui keterangan resminya, ditulis Senin (26-10-2020).
Plt Deputi Ayodhia menjelaskan peninjauan ini juga untuk memastikan kesiapan sarana dan infrastruktur menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Sehingga dapat diketahui secara jelas sejauh mana kesiapan fasilitas atau saran transportasi guna menunjang keselancaran lalu lintas, termasuk pelayarna atau penyeberangan di pelabuhan,” terangnya.
Sementara itu Asisten Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Konektivitas Rusli Rahim menambahkan, selain menyiapkan dan memperhatikan kesiapan pelabuhan secara baik, pengelolaan juga harus mencermati situasi saat ini yang masih dalam keadaan pandemi virus corona atau Covid-19. Sehingga perlu ada Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan jika ada calon penumpang/penumpang yang terpapar.
“Perlu diperhatikan SOP, antisipasi jika ada penumpang yang sakit atau terpapar Covid-19 penangannya seperti apa. Selain itu keberangkatan harus tepat waktu,” tambahnya.
Kemudian, perwakilan dari Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) menyampaikan bahwa, terdapat 72 unit kapal yang beroperasi di Pelabuhan Merak dalam melayani penyeberangan. Bahkan guna mendukung dan memperluas layanan pihak ASDP pun telah menambahkan dua dermaga baru yang kini sudah terpasang, dan persiap-persiapan lainnya.
“ASDP telah menerapkann sistem ticketing online secara full sejak Mei 2020, untuk mengantisipasi calon penumpang yang belum memiliki tiket online, disediakan stopper (tempat utk melakukan transaksi online) sehingga tidak menimbulkan kemacetan di gate tapping,” jelasnya.
ASDP menambahkan untuk pembelian tiket sudah bisa dilakukan mulai H-60 sampai dengan H-2. Terkait upaya mengantisipasi arus mudik, pihak ASDP berharap rest area tol dapat menjadi buffer zone untuk mengurangi penumpukan di pelabuhan.
“Diperlukan support dari KSOP terkait kelancaran penerbitan SBP Penerapan protokol Covid-19,” imbuhnya.
Terkait penanganan covid19, pihak ASDP juga telah bekerja sama dengan gugus tugas covid dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) setempat. Salah satu yang dilakukan untuk mengantisipasi potensi penularan virus ialah menenerapkan jaga jarak dengan mengosongkan beberapa kursi antarpenumpan. Lalu setiap kapal wajib memiliki ruang klinik.
Meresnpons permintaan ASDP, KSOP pun menyatakan siap mendukung penuh dan bertanggungjawab atas keselamatan pelayaran angkutan pelayaran.
“Sehingga pengaturan kapal-kapal penyeberangan menjadi sangat penting bagi keselamatan pelayaran,” ujar perwakilan dari KSOP.
Selama ini memang Selat Sunda merupakan jalur yang cukup padat. Hal ini berdasarkan pantauan VTS, kapal-kapal asing yang melalui TSS Selat Sunda berjumlah 5.000 kapal dari Selatan dan 3.000 kapal dari Utara per bulan.