Kamis, Oktober 9, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Jokowi Umumkan Vaksin COVID-19 Dibagikan Gratis, Anggaran Ditanggung Negara

SuaraPemerintah.id – Dari Istana Negara, Presiden Joko Widodo memberikan pengumuman bahwa vaksin COVID-19 akan dibagikan gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Melalui video siaran pers pada Rabu (16/12), Jokowi mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk menanggung semua biaya dalam program vaksinasi untuk mengendalikan pandemi COVID-19

- Advertisement -

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020, distribusi vaksin ini akan dibagi menjadi vaksin pemerintah yang gratis dan vaksin mandiri yang berbayar.

“Hari ini saya ingin menyampaikan perkembangan vaksin COVID-19 jadi setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara dapat saya sampaikan bahwa Vaksin COVID-19 untuk masyarakat adalah gratis, sekali lagi gratis, tidak dikenakan biaya sama sekali,” kata Jokowi.

- Advertisement -

Dia menginstruksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk segera menyusun anggaran program vaksinasi gratis untuk seluruh masyarakat.

“Saya juga menginstruksikan dan memerintahkan Kementerian Keuangan untuk memprioritaskan dan merealokasi dari anggaran lain dari ketersediaan vaksinasi gratis ini sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat tidak mendapatkan vaksin,” tegasnya.

Pemerintah Indonesia telah mendatangkan 1.2 juta kandidat vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac, dan akan menyusul 1,8 dosis selanjutnya.

Pemerintah juga telah menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia. Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astrazeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.

Pemerintah pun sudah menyusun sasaran penerima vaksin covid-19. Ada lima kelompok prioritas yang jumlahnya mencapai 102.411.500 orang.

Kelompok prioritas pertama adalah garda terdepan yang terdiri atas Medis, paramedis contact tracing, pelayan publik termasuk TNI/Polri berjumlah 3.497.737 orang.

Kelompok prioritas kedua yakni masyarakat yang terdiri atas tokoh agama/masyarakat, perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), dan sebagian pelaku ekonomi berjumlah 5.624.010 orang.

Kelompok prioritas ketiga adalah seluruh tenaga pendidik mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan sederajat perguruan tinggi berjumlah 4.361.197 orang.

Kelompok prioritas keempat adalah aparatur pemerintah yakni pusat, daerah dan legislatif berjumlah 2.305.689 orang.

Kelompok prioritas terakhir adalah peserta BPJS PBI sebanyak 86.622.867 orang.

Terkait kebutuhan vaksin, jumlahnya dua kali lipat dari jumlah sasaran vaksinasi. Dimana dengan jumlah kelompok prioritas sebanyak 102.411.500 orang maka vaksin yang diperlukan mencapai 204.823.000

Ditambahkan juga ada kelompok lain yang menjadi sasaran vaksinasi meskipun bukan prioritas yakni masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya sebanyak 57.584.500 dengan kebutuhan vaksin 115.097.000.

Sehingga jumlah sasaran vaksinasi covid-19 berjumlah 160.000.000 orang dengan kebutuhan vaksin 320.000.000.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru