SuaraPemerintah.id – Rilisan terbaru dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan data serapan tenaga kerja di 2020 mengalami kenaikan 11,85 persen dari tahun lalu.
Tercatat total penyerapan tenaga kerja sepanjang 2020 sebanyak 1.156.361 orang. sedangkan penyerapan tenaga kerja 2019 sebanyak 1.033.835 orang.
Kepala BKPM Bahlil menjelaskan penyerapan tenaga kerja itu berasal dari total investasi yang sebesar Rp826,3 triliun sepanjang 2020. Investasi itu terdiri dari 153.349 proyek.
“Pergerakan tenaga kerja ini terlihat naik terus,” ucap Bahlil dalam Konferensi Pers Virtual Realisasi Investasi Kuartal IV 2020, Senin (25/1).
Berdasarkan data BKPM, penyerapan tenaga kerja paling banyak terjadi pada kuartal I 2020 sebanyak 330.539 orang.
Sementara, penyerapan tenaga kerja pada kuartal II 2020 sebanyak 263.109 orang, kuartal III 2020 sebanyak 295.387 orang, dan kuartal IV 2020 sebanyak 294.780 orang.
Bahlil menyatakan ada tiga jurus yang dilakukan BKPM dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja sepanjang tahun lalu.
Pertama, BKPM minta ke investor untuk mengalihkan pekerjaan yang dilakukan oleh mesin ke tenaga manusia.
Kedua, mendorong investasi tak hanya di sektor teknologi, tapi juga padat karya. Ketiga, tak hanya fokus pada perusahaan besar yang lebih banyak menggunakan teknologi, tapi juga ke investor kecil yang membuka banyak lapangan pekerjaan.
“Saya bangga pengusaha dalam dan luar negeri dalam menciptakan lapangan usaha tahun lalu bisa terjadi,” ujar Kepala BKPM Bahlil.
Diketahui, investasi sepanjang 2020 terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp413,5 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp412,8 triliun. Jumlah investasi lokal naik 7 persen, sedangkan investasi asing turun 2,4 persen.
Kontributor investasi terbesar pada tahun lalu masih berasal dari lokal, yakni 50,1 persen. Sementara, asing menyumbang 49,9 persen dari total investasi.