Jumat, Maret 29, 2024
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Kemenko Marves Ajak Penggiat Sosial Media Bangga Pada Budaya dan Pariwisata Indonesia

- Advertisement -

SuaraPemerintah.id – Jakarta, Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dikenal dengan kekayaan budayanya. Karena itu, setiap warganegara harus menjaga dan melestarikannya.

Selain menjadi daya tarik, budaya juga menjadi modal besar sebagai salah satu pendorong roda perekonomian terutama ekonomi berbasis budaya.

- Advertisement -

Dalam diskusi virtual Forum Komunikasi penggiat Media Sosial “Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja” di Banyuwangi, Senin (08-02-2021), Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Sosio-Antropologi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Tukul Rameyo Adi menyampaikan bahwa semua orang punya peran dan harus andil untuk menjaga sekaligus melestarikan budaya yang ada di Indonesia.

Hal ini perlu dilakukan sebagai salah satu bentuk kecintaan anak bangsa terhadap budaya lokal yang juga bentuk penjagaan atas kekeayan budaya Tanah Air.

- Advertisement -

”Di grup medsos sempat ribut tentang Kuda Lumping yang dijadikan kostum kegiatan nasional di Malaysia, banyak yang ribut, kok bisa diakui orang Malaysia. Ini sebetulnya, kondisi kita semakin lama semakin jauh dengan budaya kita. Malah diakui di negara lain,” kata SAM Rameyo.

Menurut Rameyo peran menjaga dan sekaligus melestarikan budaya lokal itu juga ada di tangan para pegiat media sosial di era digital saat ini. Sebab, bicara budaya tidak semata-mata pada aspek bendanya saja sekalipun sudah diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Unesco, tetapi juga pada nilainya.

- Advertisement -

SAM Rameyo mengungkapkan bahwa sudah banyak budaya khas Indonesia yang diakui atau diklaim negara lain, seperti wayang kulit, angklung, batik dan lainnya. Karena itu setiap orang harus menjaganya dengan berbagai cara yang bisa dilakukan termasuk lewat literasi.

“Jadi warisan budaya tak benda ini perlu dijaga dan harus diwariskan. Harus selalu dekat dengan kita, tidak ditinggalkan. Selain kita diuntungkan untuk ekonomi berbasis budaya tetapi harus juga. Dalam kondisi dunia digital saat ini sangat mudah sekali untuk mendapatkan pengetahuan dan sangat mudah mengakui sebuah budaya,” ujarnya.

Generasi muda termasuk para pegiat sosial media diharapkan bisa melestarikan budaya yang ada di Indonesia lewat berbagai cara yang dipilih dan memanfaatkannya menjadi salah satu penggerak ekonomi terutama ekomomi kreatif. Ini juga sekaligus sebagai langkah edukasi atau literasi kepada khayalak tentang indentitas sebuah budaya lokal yang ada di Indonesia.

“Teknologi makin canggih, ini perlu diketahu pegiat sosial media, perlu menyampaikan ke publik dan jangan sampai negara lain yang lebih tahu tentang budaya kita dan mendapatkan keuntungan ekonomi maupun literasinya. Banyak sekali cerita-cerita kita yang bisa menjadi bahan membangun karya kreatif yang tidak hanya menambah literasi tetapi juga bermafaat pembangunan ekonomi berbasis digital,” imbuhnya.

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,580PelangganBerlangganan

TERPOPULER

Terpopuler PRAHUM

Spesial Interview