SuaraPemerintah.ID– Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso angkat suara terkait beras tidak layak konsumsi diterima masyarakat.Pihak Bulog sendiri sudah merespon dengan cepat, dan menetapkan langkah-langkah penyelesaian dengan menarik dan menggantinya dengan beras berkualitas baik.
“Kalaupun ada warga sempat menerima beras betul-betul berasal dari Bulog dengan kondisi tidak layak, Kami, Perum Bulog meminta maaf dengan setulusnya,” kata Buwas sapaan akrab Budi Waseso, Senin (9/8/21).
Perum Bulog menegaskan komitmennya untuk bekerja secara all out untuk menyukseskan Program Bantuan Beras PPKM ditujukan untuk 28,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia secara maksimal dan memberikan kualitas dan pelayanan terbaik bagi rakyat.
“Tidak ada niatan dari Perum Bulog sama sekali untuk mengecewakan warga penerima bantuan beras PPKM. Sama sekali tidak pernah terlintas,” tegas Buwas.
“Kami bekerja betul-betul untuk membantu rakyat dan tidak ada kepentingan lain. Titik. Itu saja perjuangan Bulog. Kami berfokus pada solusi untuk menyelesaikan masalah. Beras yang rusak segera diganti dengan beras baru dan berkualitas baik,” imbuhnya.
Masih kata Buwas, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait dengan program bantuan beras PPKM, mulai dari Kementerian Sosial selaku pemberi tugas, PT Pos Indonesia, selaku transporter, pemerintah daerah , aparat kepolisian dan TNI, termasuk juga Satgas Pangan.
“Pengawasan luar dan dalam dan kerjasama terus ditingkatkan termasuk upaya menekan faktor-faktor yang berada di luar kendali manusia seperti cuaca maupun potensi kejahatan lainnya. Tim lapangan kami selalu berupaya merespon cepat semua insiden yang terjadi dan melakukan pergatian beras dalam 1×24 jam,” tegas mantan Kepala BNN ini.
Pihak Bulog berharap kepada seluruh pihak terkait untuk bekerjasama dalam menyukseskan program ini, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh seluruh masyarakat dan warga penerima bantuan beras PPKM.
Adapun realisasi penyaluran Bantuan Beras PPKM untuk tahap I kepada 20 juta Keluarga Penerima Manfaat ini sudah hampir mencapai 100 persen di seluruh Indonesia. Sebagian besar Kabupaten dan Kota sudah rampung mendistribusikan dan sisanya diperkirakan 1-2 hari ini bakal selesai semuanya.


.webp)












