Selasa, Maret 19, 2024
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Restrukturisasi dan Gebrakan Dirut Baru Selamatkan Jiwasraya

- Advertisement -

SuaraPemerintah.ID – Pada Mei 2021, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Angger P. Yuwono sebagai Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Ia menggantikan Hexana Tri Sasongko yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG). Sejumlah PR (Pekerjaan Rumah) harus Angger selesaikan untuk menyelamatkan Jiwasraya.

- Advertisement -

“Penunjukan saya sebagai Dirut Jiwasraya bukan hal yang perlu dibesarkan. Ini hanya semacam melanjutkan program dalam rangka upaya menyelamatkan Jiwasraya,” kata Angger saat wawancara di program Special Interview yang ditayangan di Youtube Suara Pemerintah TV.

Dipilihnya Angger sebagai nahkoda Jiwasraya memang menjadi keputusan yang tepat. Angger sendiri bukan orang baru di dunia asuransi. Ia sudah puluhan tahun malang melintang menggeluti lika liku industri asuransi. Keberadaaan dan perkembangan Jiwasraya sebagai perusahaan asuransi milik negara juga tak luput menjadi perhatiannya baik dari pengamatan eksternal maupun internal.

- Advertisement -

Sebelumnya Angger dipercaya Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Direktur Teknik di Jiwasraya. Angger juga sudah tergabung dalam tim penyelamatan Jiwasraya dan penyusunan roadmap Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) Jiwasraya. Setelah, Hexana menjabat sebagai Wakil Dirut IFG, maka Angger pun menggantikan posisinya sebagai Dirut di Jiwasraya.

“Jadi memang bukan hal yang baru, Jiwasraya sudah sangat familiar. Saya hanya melanjutkan recana yang sudah dibuat tim dan keputusan untuk melakukan penyelamatan terhadap jiwasraya. Tapi memang bukan hal yang mudah. Permasalahan Jiwasraya sangat rumit dilhat dari berbagai sisi,” ungkap Angger.

- Advertisement -

Dalam kesempatan wawancara tersebut Angger juga mengungkapkan betapa dahulu asurani Jiwasraya menjadi salah satu asuransi lokal dengan market share paling tinggi, bahkan mengalahkan asuransi asing. Kini kondisi sudah berbalik, asuransi asing lebih mendominasi market share Indonesia.

“Asuransi merupakan usaha jangka panjang, ratusan tahun. Reputasi dan kepercayaan adalah hal terpenting yang harus dibangun dan itu butuh waktu yang panjang. Asuransi asing sudah berpengalaman, mereka telah membangun kepercayaan yang kuat, memiliki standar operasional yang matang, dan banyak inovasi yang dilakukan,” jelas Angger.

Sementara asuran lokal, menurut Angger, masih lemah dari segala sisi. Termasuk juga Jiwasraya yang harusnya lebih mudah membangun kepercayaan karena milik pemerintah. Terkait Jiwasraya, Angger juga mengatakan bahwa sudah sejak lama terjadi miss di dalam manajemen. Ada sebuah kesalahan yang tidak terlihat dari luar.

“Saya ibaratkan seperti meledaknya api dalam sekam. Kalau soal reputasi, Jiwasraya masih cukup dipercaya sebagai asuransi milik negara. Namun secara internal manajemen, sekarang baru terlihat setelah masalahnya meledak,” kata Angger.

Restrukturisasi Upaya Penyelamatan Jiwasraya

Angger mengungkapkan setidaknya ada beberapa hal yang menjadi permasalahan hingga kasus Jiwasraya meledak. Pertama adalah kesalahan pada bisnis model Jiwasraya, misalnya menjanjikan polis dengan manfaat yang berlebihan di atas kemampuan.

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,570PelangganBerlangganan

TERPOPULER

Terpopuler PRAHUM

Spesial Interview