Rabu, Oktober 15, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

OJK Dorong Milenial Tingkatan Literasi Keuangan Digital

SuaraPemerintah.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan sosialisasi program Digital Financial Literacy (DFL) secara hybrid (luring dan daring), Selasa (26/10/2021).

Kegiatan yang mengusung tema “How to be financially literate: An eye opener for new generation” tersebut bertujuan untuk memperkenalkan model bisnis, dan pemanfaatan Inovasi Keuangan Digital (IKD) kepada generasi milenial serta memberikan pemahaman terkait risiko yang melekat pada penggunaan IKD dan layanan keuangan digital lainnya.

- Advertisement -

Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi mengatakan, pertumbuhan financial technology (fintech) memang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari karena telah merambah pada semua lini masyarakat. Berbagai transaksi keuangan sudah dilakukan secara digital atau cashless, baik berbelanja kebutuhan harian di pasar, alat transportasi, serta kebutuhan pendidikan.

Fintech juga dapat menjadi salah satu solusi dalam rangka mempercepat digitalisasi sektor jasa keuangan guna mengakselerasi program pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19. Namun dalam proses adopsi layanan fintech tersebut masih terdapat tantangan yang besar, khususnya terkait tingkat literasi layanan keuangan digital pada masyarakat Indonesia,” terangnya.

- Advertisement -

Dikatakannya, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK tahun 2019 menyebutkan, tingkat inklusi keuangan digital dan tingkat literasi keuangan digital masyarakat Indonesia masih di kisaran 31,26% dan 36%. Ketimpangan antara perkembangan layanan keuangan digital yang masif dengan rendahnya tingkat literasi di tengah masyarakat berpotensi menimbulkan dampak negatif.

“Seperti perencanaan keuangan yang tidak baik, tidak adanya tujuan untuk mengelola keuangan dan penempatan instrumen investasi yang tidak tepat, dan terjebak oleh praktik investasi bodong atau yang biasa kita sebut Ponzi Scheme,” ungkap Bambang.

Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital, Imansyah menambahkan, dalam kondisi pandemi Covid-19 fintech memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan literasi dan percepatan inklusi keuangan.

“Hadirnya fintech memberikan dampak positif yang begitu besar untuk masyarakat, namun juga memuat risiko yang perlu kita pahami dan mitigasi dengan bijak agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar,” kata Imansyah.

Untuk menjawab tantangan tersebut, maka OJK sebagai regulator jasa keuangan berinisiatif untuk meningkatkan literasi keuangan digital dengan berbagai cara. Seperti membuat kurikulum terkait keuangan digital bagi pelajar dan mahasiswa, meningkatkan fungsi Fintech Center (OJK Infinity) dalam meningkatkan kapasitas SDM Sektor Jasa keuangan, memfasilitasi konsultasi terkait dengan IKD, membuat modul literasi keuangan digital.

“OJK telah berperan aktif dalam upaya peningkatan literasi keuangan digital dan kasus literasi keuangan sedari dini. Salah satunya adalah dengan meluncurkan program DFL ini,” papar Imansyah.

Lebih lanjut dikatakan, program literasi keuangan digital ini merupakan inisiatif berkesinambungan dari OJK yang ditujukan untuk memberikan edukasi dan literasi terkait layanan keuangan digital yang dikemas secara interaktif, menarik dan mudah dipahami dalam bentuk media buku, e-book, video animasi, dan e-games.

“Target utama yang disasar dari program DFL adalah generasi milenial yang memiliki potensi sebagai pengguna terbesar layanan keuangan digital,” imbuh Imansyah.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru