SuaraPemerintah.ID-Pemerintah Kejaraan Arab Saudi telah membuka pintu bagi jemaah umrah asal Indonesia. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian (Kemenag) Hilman Latief mengatakan, izin umrah untuk Indonesia menjadi modal positif untuk pelaksanaan ibadah haji ke depannya.
“Kalau umrah bisa berjalan baik, tidak banyak insiden, terkendali, protokolnya bagus, disiplin, ini jadi modal baik bisa kita bawa untuk mendapatkan izin dari pemerintah Saudi dalam melaksanakan ibadah haji,” ujar Hilman, Minggu, *(10/10/21) lalu.
Mantan Ketua Lazismu ini berharap pelaksanaan umrah nantinya bisa berjalan lancar. pihaknya mengajak agar sama-sama berusaha dan mendoakan pelaksanaan umrah itu berjalan lancar.
“Informasinya adalah pintu umrah baru akan dibuka dan ada penyesuaian-penyesuaian prosedur protokol berlaku. Kenapa? Karena ini umrah di masa pandemi,” ujarnya.
Lebih jauh Hilman mengatakan, ada banyak persyaratan harus dipenuhi, khususnya protokol kesehatan.
“Jadi sebetulnya umrahnya terbuka, tapi protokolnya memenuhinya bagaimana. Kira-kira itu poin pentingnya,”urainya.
Masih kata Hilman, bahwa lampu hijau diberikan Arab Saudi untuk jemaah umrah asal Indonesia itu merupakan hasil dari berbagai upaya Pemerintah Indonesia.
“Upaya diplomatik tetap berjalan, upaya berkomunikasi dengan kementerian di Saudi berjalan, dan tren di Indonesia juga mempengaruhi atau ikut serta mempengaruhi pandangan pemerintah Saudi tentang situasi Covid-19 di Indonesia,” imbuhnya.
Hilman menambahkan, jika kasus Covid-19 menurun atau pandeminya semakin kecil, maka itu menjadi alat negosiasi dan alat untuk berkomunikasi dengan Pemerintah Indonesia di luar negeri menjadi lebih kuat.
Dia melanjutkan pemberangkatan pertama umrah bisa dilakukan kalau Pemerintah Saudi sudah mengeluarkan panduan teknisnya.
“Termasuk juga panduan teknis dari Pemerintah Indonesia, protokolnya. Ini adalah kesepakatan antara dua negara harus sepakat, mekanisme pelaksanaannya seperti apa, ya protokolnya digunakan bagaimana, ya,panduannya seperti apa, panduan kesehatan sistemnya seperti apa, nah ini kan saling terkait,” ujarnya.
Sehingga, kata dia, bukan hanya pemberangkatan jemaah umrah yang perlu dipikirkan.
“Tapi ini terkait dengan sistem yang digunakan untuk menjaga keamanan dari para jamaah,” tutup Hilman.


.webp)
















