SuaraPemerintah.ID –Â Bendera Merah Putih tak berkibar di kejuaraan bulu tangkis Piala Thomas Cup tahun 2020. Hal tersebut ditanggapi Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Antonius Benny Susetyo.
Sangat disayangkan sang merah putih tak berkibar, namun Ia mengimbau kepada masyarakat Indonesia terutama para Atlet dan Official untuk tidak berkecil hati. Walapun tidak berkibar semangat kemenangan bangsa Indonesia selalu di dalam dada masyarakat Indonesia terutama para atlet.
“Merah putih itu ada di dada mereka, merah putih itu menjadi spirit mereka untuk mempertahankan nama baik bangsa, bagaimana pertandingan itu menggetarkan dunia,” ungkapnya, pada Kamis, (21/10/21).
Para atlet Indonesia harus memiliki mental juara yang kuat, kemudian muncul sang generasi juara-juara lainnya di bidang olahraga bulu tangkis. Di mana dari cabor tersebut selalu mengharumkan nama baik Indonesia.
“Mental juara itu tidak pernah mengeluh, tidak pernah meminta fasilitas, tapi memiliki komitmen untuk membawa nama baik bangsa,” ujar dia.
Kemenangan piala thomas merupakan penantian panjang bangsa indonesia sejak 19 tahun menunggu. Kini berhasil direbut kembali. Momen inilah sebagai kebangkitan bangsa indonesia terutama bidang olahraga bulu tangkis.
“Momentum kebangkitan ini merupakan kesempatan kita bahwa bulu tangkis milik bangsa indonesia, karena dari bulu tangkis nama-nama tokoh besar mulai muncul,” tuturnya.
Dirinya pun mendorong agar bidang olahraga bulu tangkis terus dikelola dengan baik, sehingga diharapkan bangsa Indonesia selalu mempertahankan juara di semua kejuaraan tingkat dunia.
“Dengan ini kita melihat bulu tangkis bisa dikelola dengan baik, maka ini akan selalu mengharumkan nama baik bangsa”, katanya.
Lebih lanjut, Ia menilai olahraga bulu tangkis merupakan olahraga profesional dan harus meningkatkan kemampuan regenerasi anak-anak muda, sehingga harus dipupuk mulai dari event-event tingkat RT, kampung desa hingga tingkat nasional.
Romo sangat menyayangkan dalam kasus doping tersebut karena tidak ada antisipasi dari pihak penanggung jawab baik official maupun pemerintah dalam membangun diplomasi dengan kepanitiaan Thomas Cup.
Ramai diberitakan Indonesia juara Piala Thomas 2020 setelah di final mengalahkan China, Minggu (17/10) malam di Aarhus, Denmark. Namun saat pemberian medali di podium tidak ada bendera Merah Putih yang dikibarkan dan diganti dengan logo Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Hal ini tentu menjadi aib yang disayangkan, sebab Indonesia menanti 19 tahun untuk kembali membawa pulang Piala Thomas. Terakhir kali Indonesia merebut Piala Thomas adalah pada edisi 2002 yang digelar di Guangzhou, China.
Sanksi diberikan karena ketidakmampuan Indonesia memenuhi rencana jumlah tes doping tahunan. Wakil Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dr Rheza Maulana mengatakan, LADI tidak mampu memenuhi target tes doping tahunan karena terkendala pandemi COVID-19.