SuaraPemerintah.ID – Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) untuk lebih memperhatikan kesehatan jemaah haji. Program yang disusun juga agar disesuaikan dengan tingkat kesehatan jemaah.
Menurut Menag ini penting dilakukan dalam rangka bersama-sama menjaga kondisi kesehatan jemaah. Apalagi, setelah menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, tidak sedikit jemaah yang mengalami kelelahan.
“Temuan kita, masih banyak jemaah haji yang memaksakan diri melaksanakan ritual sunnah. Termasuk program dari KBIHU itu menurut kami perlu lebih memperhatikan kondisi jemaah,” terang Gus Men, panggilan akrabnya, usai memimpin rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Jeddah, Sabtu (17/7/22).
Hadir delegasi Amirul Hajj, Dubes RI di Saudi Abdul Aziz, Konjen RI di Jeddah Eko Hartono, tim pengawas, stafsus Menag, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief beserta jajarannya, serta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
“Nanti malam kita akan rapat dengan KBIHU untuk membahas bersama agar dalam mengorganisir jemaah untuk beribadah sunah bisa memperhatikan kondisi jemaah, jangan dipaksakan,” sambungnya.
Apalagi, kata Menag, ibadah mubah, seperti jalan-jalan, city tour, dan sejenisnya. Hal itu agar dibatasi karena melelahkan.
Menag juga berpesan kepada seluruh petugas, agar terus meningkatkan layanan dengan berorientasi pada jemaah. Salah satunya adalah terus berusaha agar jemaah tidak kelelahan dan tetap sehat.