SuaraPemerintah.ID – Kapolsek Bekasi Kota mengatakan, kecelakaan maut di Kawasan Kranji, Kota Bekasi karena tidak adanya jam khusus yang mengatur aktivitas kendaraan berat melintas di jalan tersebut.
“Jalur ini jalur hidup. Tengah malam pun ramai. Kalau kendaraan ini memang sangat padat ya,” ujar Salahuddin di lokasi kecelakaan dikutip dari laman NTMCPolri, Rabu (31/8).
Tentu saja, pada jam-jam tertentu kehadiran kendaraan berat bisa memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Seperti diketahui, kecelakaan maut truk kontainer di kawasan Kranji, Kota Bekasi memakan korban jiwa. Dari data sementara, sebanyak 11 orang tewas.
Menurutnya, kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi memang sering terjadi. Baik melibatkan kendaraan roda dua atau lebih hingga pengendara sepada motor.
“Kebanyakan kendaraan-kendaraan yang berkaitan dengan kontainer, yang besar-besar, begitu juga kendaraan masyarakat yang jalur dari Jakarta ke Bekasi dan Bekasi ke Jakarta,” kata dia.
“Motor apalagi. Maju sedikit itu bisa antre sampai beberapa kilo sangking padatnya,” sambungnya.
Sopir truk kontainer yang menyebabkan kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung, Kranji, Kota Bekasi, telah diamankan polisi. Namun sopir tersebut masih belum bisa dimintai keterangan.
“Tadi waktu diinterogasi cuma melamun aja,” kata Salahuddin di lokasi kejadian yang tepat di depan SDN Kota Baru II dan III, Rabu (31/8).
Salahuddin mengatakan saat ini sopir tersebut sudah dibawa ke kantornya untuk diperiksa lebih lanjut. Ia memastikan kondisi sopir itu baik-baik saja.