Senin, September 22, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Jalan-jalan Peduli Lingkungan ke 5 Destinasi Wisata Berkelanjutan Ini

SuaraPemerintah.ID – Perubahan iklim dan dampaknya yang terjadi secara global akibat dari kegiatan manusia mengajarkan kita untuk mulai turut peduli terhadap lingkungan dan berkontribusi melakukan perubahan. Karena jika tidak, bumi yang kita tempati sekarang ini semakin lama akan semakin tidak layak untuk ditinggali akibat perubahan iklim yang ekstrem dan juga penurunan kualitas udara. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menjaga dan meningkatkan kualitas udara lewat penyerapan jejak karbon (carbon footprint). Tapi, bagaimana caranya?
Jejak karbon dapat diserap melalui penanaman pohon. Loh, kok bisa? Pohon yang ditanam dapat menyerap emisi karbon dioksida dari atmosfer dan melepas oksigen kembali ke alam. Dengan menanam pohon-pohon baru, kita membantu mengurangi jumlah karbon dioksida dan memperbanyak jumlah oksigen yang beredar sehingga kualitas udara semakin baik.

Bagaimana Pariwisata Berkelanjutan Dapat Mengurangi Emisi Karbon?
Pembangunan pariwisata berkelanjutan pada intinya adalah sebuah usaha untuk menjamin agar sumber daya alam, sosial dan budaya yang dimanfaatkan untuk pembangunan pariwisata pada generasi ini dapat dinikmati untuk generasi yang akan datang.

- Advertisement -

Seperti disebutkan dalam Piagam Pariwisata Berkelanjutan (1995), pembangunan pariwisata harus didasarkan pada kriteria keberlanjutan yang artinya bahwa pembangunan dapat didukung secara ekologis dalam jangka panjang sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. Saat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) turut mengusahakan pariwisata berkelanjutan agar lebih dikenal dan digemari di Indonesia.

Destinasi Wisata Berkelanjutan yang Dapat Dikunjungi di Indonesia
Jika kamu tertarik berkontribusi terhadap wisata berkelanjutan dan mempelajari bagaimana pariwisata dapat berperan terhadap lingkungan, kamu dapat mengunjungi beberapa tempat di bawah ini:

- Advertisement -

Bukit Peramun, Bangka Belitung

Bukit Peramun terletak di Desa Air Selumar, Kepulauan Bangka Belitung. Istilah ‘Peramun’ berasal dari kata peramuan. Kata peramuan diambil dari bukti sejarah yang mengatakan bahwa di sekitar lokasi pernah ada desa yang dihuni oleh para tabib atau ahli peracik tanaman obat.

Untuk menuju puncak bukit yang tingginya 129 mdpl, kamu harus berjalan kaki selama sekitar 30 menit dengan sudut kemiringan jalan (elevasi) 35 derajat. Meski medannya cukup menantang bagi mereka yang tidak terbiasa, namun semuanya terbayar saat telah tiba di puncak karena disajikan oleh pemandangan alam yang indah.

Wisatawan dapat menikmati keindahan alam sambil berfoto di sekitar batu granit dengan berbagai fasilitas yang disiapkan mulai dari mobil, sepeda ontel, hingga puncak pohon yang dipangkas untuk tempat berfoto. Jika cuaca mendukung, wisatawan juga bisa menikmati sunset dari atas bukit.

Memasuki malam hari, wisatawan dapat melihat hewan primata mini yang dikenal sebagai tarsius. Warga setempat biasa menyebutnya dengan pelilian. Keberadaan tarsius sangat dijaga oleh warga sekitar karena jumlahnya yang semakin sedikit. Pengunjung yang datang melihat hewan ini dibatasi hingga hanya 3x dalam 1 minggu.

Pantai 3 Warna (Clungup Mangrove Conservation), Malang
Destinasi wisata berkelanjutan selanjutnya yang dapat kamu kunjungi adalah Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna yang terletak di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, kawasan pantai selatan Jawa di Kabupaten Malang.

CMC dikelola oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Gatra Olah Alam Lestari (GOAL) binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dan melingkupi ekowisata bahari di 6 pantai Malang Selatan, yaitu Pantai Clungup, Pantai Gatra, Pantai Sapana, Pantai Mini, Pantai Batu Pecah, dan Pantai Tiga Warna. Selain sebagai destinasi wisata, CMC juga dimanfaatkan sebagai tempat konservasi mangrove dan terumbu karang, serta rumah apung untuk edukasi bahari dan budidaya ikan.

Masing-masing pantai memiliki daya tariknya tersendiri. Namun, Pantai Tiga Warna terkenal akan kejernihan air laut yang memiliki warna berbeda. Selain dapat menikmati hembusan angin pantai, wisatawan juga dapat melihat keindahan bawah air dengan snorkelling atau diving. Namun, kawasan pantai Tiga Warna merupakan Marine Protected Area (MPA) dan karenanya, pengunjung yang datang ke sini dibatasi hanya 100 orang per hari. Selain itu, pengunjung juga diwajibkan menggunakan jasa pemandu wisata (tour guide) karena Pantai Tiga Warna merupakan kawasan konservasi.

Sejak Tahun 2013 POKMASWAS Gatra Olah Alam Lestari secara intensif telah melakukan kegiatan konservasi melalui Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) dan juga dibantu oleh kontribusi berbagai pihak yang juga peduli dengan keselamatan sumberdaya alam di pesisir.

Kegiatan konservasi yang dilakukan di area ini antara lain pembibitan dan penanaman mangrove, pemasangan terumbu karang buatan, transplantasi terumbu karang, pendidikan pada generasi usia dini (murid sekolah) melalui kegiatan marine education tentang keselamatan ekosistem, penetasan telur penyu dan transplantasi terumbu karang.

Selain berenang, snorkelling, dan diving aktivitas lainnya yang dapat kamu lakukan di pantai Tiga Warna yaitu menyusuri mangrove dengan perahu, bermain kano, mengunjungi rumah apung atau melakukan kegiatan konservasi seperti menanam bibit mangrove, melepas anak penyu dan pemasangan terumbu karang buatan.

Plataran Menjangan, Taman Nasional Bali Barat

Plataran Menjangan terletak di Taman Nasional Bali Barat yang pernah dinobatkan sebagai World Top Safari Stay oleh Tripadvisor Travelers’ Choice Award 2021. Plataran Menjangan terletak di hutan lindung seluas 382 hektar.

Lokasinya yang diapit oleh Pulau Bali dan Pulau Jawa menjadikannya tempat strategis bagi para turis domestik dan mancanegara berlibur. Ia juga berseberangan dengan Pulau Menjangan yang merupakan salah satu tempat menyelam dengan terumbu karang terbaik di dunia. Hutan ini dihuni oleh 175 flora dan 167 fauna. Terdapat juga hutan bakau berusia lebih dari 100 tahun yang dapat ditemukan di sepanjang 7 kilometer pesisir pantai.

Terdapat beragam program Encounter safari di Plataran Menjangan. Misalnya melihat berbagai macam hewan liar seperti babi hutan, kucing batu, tupai raksasa, atau keluarga rusa “menjangan” yang bebas tinggal di alam liar yang merupakan bagian program “Ranger for A Day”. Pengunjung juga dapat mencoba meditasi di dalam pohon bodhi yang sakral atau melakukan trekking yang termasuk dalam program “Trails of Life”.

Bali Barat juga terkenal sebagai rumah dari burung endemik yang terancam punah, yaitu Jalak Bali. Untuk itu, Plataran Menjangan juga turut serta membantu pelestariannya melalui program “White Angels Eternal Love – Bali Starling Sanctuary”. Untuk aktivitas lainnya, kamu juga dapat mencoba snorkelling di laut dangkal yang dihuni oleh berbagai biota laut dan terumbu karang.

Atau bisa juga mencoba diving di berbagai spot menyelam populer seperti, ‘Garden Eel’, ‘Ship Anchor Wreck’, atau ‘Bat Cave’. Kamu juga dapat melakukan berbagai program konservasi, mulai dari pembuatan sarang lebah liar, penanaman terumbu karang, hingga menanam pohon endemik dan bakau.

Mangrove Tembudan Berseri, Berau, Kalimantan Timur

Selanjutnya ada Hutan Mangrove di Kampung Tembudan yang dirintis sejak tahun 2017 dan kini menjadi pilot project yang merupakan program Carbon Footprint Calculator (CFPC) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dengan luas lahan mencapai 3.000 hektar, hutan mangrove tersebut menjadi satu-satunya destinasi wisata di Kalimantan Timur yang dianggap layak sebagai percontohan hutan mangrove.

Tembudan terpilih karena berhasil menerapkan ekowisata berbasis low carbon karena dinilai telah mengelola kawasan mangrove dengan menerapkan ekowisata berbasis sustainable, dan memiliki visitor management yang cukup baik. Program konservasi mangrove di kampung Tembudan sudah lama dilakukan dengan tujuan menjadikan kawasan mangrove seluas 3 ribu hektar itu destinasi ekowisata.

Begitu juga dengan dilakukannya pelatihan penghitungan karbon, studi kelayakan yang dilakukan peserta bersama tim pendamping, turut menjadi salah satu faktor ditunjuknya Tembudan menjadi salah satu wilayah pilot project tersebut.

Taman Wisata Mangrove Klawalu, Sorong

Yang terakhir, ada Taman Wisata Mangrove Klawalu yang merupakan salah satu destinasi di Papua pertama yang mengusung tema wisata mangrove. Ada banyak aktivitas menarik yang bisa kamu lakukan saat berkunjung ke sini.

Terletak tidak jauh dari Kota Sorong, destinasi wisata berkelanjutan yang satu ini sangat mudah dijangkau oleh wisatawan yang ingin berkunjung. Ada beberapa daya tarik dari Taman Wisata Mangrove ini yang bisa membuatmu betah dan merasa berkesan saat berkunjung,

Seperti Menara Pandang yang dapat dikunjungi untuk melihat pemandangan hutan mangrove yang sangat indah. Lokasi ini juga merupakan spot selfie yang populer di kalangan pengunjung. Lalu ada Jembatan Warna-Warni yang juga merupakan salah satu spot foto terbaik di kawasan ini. Setelah asik berfoto ria, kamu juga dapat belajar tentang fungsi dan manfaat hutan mangrove bagi ekosistem alam.

Aktivitas lainnya yang tidak boleh dilewatkan Ketika berkunjung ke sini adalah berwisata kuliner atau membeli oleh-oleh makanan khas Sorong. Di sini juga disediakan berbagai macam kuliner khas Sorong yang bisa dimakan di tempat dan beberapa produk makanan ringan yang bisa dibeli untuk dijadikan oleh-oleh, seperti teh bunga telang, noken, garam nipah, keripik sagu dan lainnya. Selain makanan, kamu juga bisa membeli kerajinan tangan yang dibuat oleh warga setempat.

Gimana, Sobat Pesona? Sudah menentukan destinasi wisata berkelanjutan mana yang akan kamu dan keluarga kunjungi? Ayo rencanakan liburanmu dan keluarga sekarang juga. Nikmati liburan menyenangkan dan edukatif bersama keluarga di berbagai destinasi wisata berkelanjutan!

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru