Sabtu, Juni 14, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Menparekraf Ajak Flight Centre Australia untuk Membuat Paket Perjalanan ke 5 Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

SuaraPemerintah.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno telah mengajak pelaku industri perjalanan, terutama Flight Centre Travel Group di Australia, untuk mengembangkan paket perjalanan wisata ke Indonesia, khususnya menuju 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Sandiaga melakukan pertemuan dengan Flight Centre Travel Group, agen perjalanan terbesar di Australia, selama kunjungannya ke Sydney pada Senin (19/2/2024).

- Advertisement -

“Flight Centre saat ini belum menawarkan paket perjalanan ke destinasi di luar Bali. Oleh karena itu, kami mendorong Flight Centre untuk memperluas jangkauan dengan mengembangkan paket perjalanan ke 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas,” ungkap Sandiaga dalam pernyataannya pada Selasa (20/2/2024).

Menparekraf mengusulkan paket perjalanan yang dapat disebut sebagai “Bali Add-On Destination”. Paket ini akan menawarkan perjalanan ke Bali sebagai destinasi utama yang disukai oleh wisatawan Australia, dengan tambahan destinasi lain seperti Lombok, Labuan Bajo, dan Yogyakarta.

- Advertisement -

Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan Australia untuk mengunjungi Indonesia. Pada tahun 2023, jumlah kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia mencapai 1.431.177 kunjungan.

“Kunjungan wisatawan Australia ini sesuai dengan target peningkatan kualitas dan keberlanjutan sektor pariwisata kita. Kami ingin melihat peningkatan dalam hal penyebaran wisatawan, lamanya tinggal, dan pengeluaran mereka di Indonesia. Kami berharap kerja sama antara Indonesia dan Australia dapat menjadi lebih erat,” ujar Sandiaga.

Sandiaga juga memberikan informasi tentang kebijakan baru terkait retribusi bagi wisatawan mancanegara yang mengunjungi Bali, yang mulai diberlakukan sebesar Rp150 ribu mulai 14 Februari 2024.

Penarikan biaya retribusi ini bertujuan untuk mendorong wisatawan mancanegara untuk berkontribusi dalam menjaga kebudayaan dan lingkungan di Bali, sejalan dengan prinsip keberlanjutan pariwisata yang selalu didukung oleh Indonesia.

Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk melestarikan warisan budaya, seperti menjaga adat istiadat, tradisi, seni, dan kearifan lokal, serta untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Bali.

“Penarikan biaya retribusi diharapkan akan meningkatkan layanan informasi tentang pariwisata budaya Bali, serta membangun infrastruktur dan sarana transportasi publik yang berkualitas. Selain itu, aturan mengenai retribusi ini juga dimaksudkan untuk menciptakan kebersihan, ketertiban, kenyamanan, dan keamanan selama wisatawan berada di Pulau Dewata,” tambah Sandiaga.

Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,880PelangganBerlangganan

Terbaru