SuaraPemerintah.ID – Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya memenuhi target cadangan beras pemerintah secara bertahap. Untuk mendukung hal tersebut Pemerintah Kota Yogyakarta menambah cadangan beras setiap tahunnya. Pada tahun 2023, Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyiapkan sekitar 18 ton cadangan beras
“Cadangan beras kita sekarang sekitar 46 ton dari 120 ton yang ditetapkan SK Gubernur. Beberapa bulan ke depan akan didistribusikan (tambahan) 18 ton,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Suyana di Balai Kota Yogyakarta, belum lama ini.
Cadangan beras itu sesuai amanat Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 24 Tahun 2016 tentang Cadangan Pangan Pemerintah Daerah. Jumlah cadangan beras dihitung berdasarkan rasio penduduk Kota Yogyakarta dengan DIY. Pengelolaan cadangan beras diatur dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 22 Tahun 2019 tentang cadangan beras Pemkot Yogyakarta.
“Jadi nanti kira-kira 46 ton tambah 18 ton cadangan beras kita. Kami juga mendorong BUMD kita (pemkot) perlu dikuatkan untuk penyediaan pangan,” tambahnya.
Secara terpisah Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Muhammad Imam Nurwahid mengatakan untuk mencapai target 120 ton cadangan beras Pemkot Yogyakarta mempertimbangkan kemampuan APBD. Untuk itu jumlah pengadaan tambahan cadangan beras setiap tahun berbeda-beda.
“Tambahan 18 ton akan direalisasikan sekitar Mei. Itu kami menunggu masa panen. Kalau tidak masa panen, harga pengadaan akan tinggi,” ucap Imam usai pemantauan cadangan beras.
Pengadaan cadangan beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dalam keadaan darurat. Dia menyatakan cadangan beras dapat digunakan saat terjadi bencana, kekurangan pangan ekstrem dan untuk intervensi tambahan pangan dan gizi. Misalnya saat bencana atau kekurangan pangan dan pemerintah menyatakan perlu intervensi tambahan pangan maka cadangan beras dapat digunakan.
Imam mengakui sejak ada pencadangan sampai sekarang, cadangan beras Pemkot Yogyakarta belum dikeluarkan atau digunakan. Termasuk saat harga beras di pasaran cenderung naik beberapa waktu lalu sampai kini dinilai belum mendesak untuk menggunakan cadangan beras. “Sementara ini memang belum dibutuhkan untuk keluar (digunakan),” ujarnya.