Senin, Oktober 20, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Cegah Generasi Sandwich Masuk Angka Kemiskinan, Pemerintah Siapkan 5 Skema Jaminan Sosial

SuaraPemerintah.ID – Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah telah menyiapkan lima jaring pengaman sosial untuk menjaga agar generasi sandwich tak masuk dalam angka kemiskinan.

Skema pengaman sosial pertama yaitu jaminan kecelakaan kerja untuk para pekerja.

- Advertisement -

“Kemudian (kedua) jaminan kematian, terutama kematian pada waktu kerja, anaknya ditanggung sampai perguruan tinggi dari BPJS Tenaga Kerja,” ujar Muhadjir saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Rabu (3/5/2023).

Muhadjir mengatakan, tanggungan beasiswa ini sudah terealisasi di beberapa daerah ketika pekerja meninggal dunia dan meninggalkan anak.

- Advertisement -

“Saya kasihkan beberapa contoh di beberapa daerah, ketika ayahnya meninggal maka anaknya langsung ditanggung oleh BPJS TK itu, akan mendapatkan beasiswa sampai tamat perguruan tinggi,” imbuh dia.

Ketiga, adanya jaminan pensiun untuk pekerja; keempat, jaminan hari tua; dan terakhir adalah jaminan kehilangan pekerjaan.

“Jadi ketika orang kena PHK, asal dia berada di perusahaan di dalam BPJS TK maka yang bersangkutan bisa mendapatkan uang dan ia bisa mendapatkan fasilitas Kartu Prakerja untuk meningkatkan keterampilannya,” tutur Muhadjir.

Selain itu, pekerja yang dilakukan pemutusan hubungan kerja disediakan bantuan pinjaman modal dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) apabila ingin beralih menjadi pengusaha.

“Dengan lima bantalan ini, kita harapkan generasi sandwich ini akan aman, tidak sampai jatuh ke tingkat kemiskinan, apalagi kemiskinan ekstrem,” kata dia.

Muhadjir sebelumnya mengatakan, angkatan kerja di Indonesia saat ini didominasi oleh generasi sandwich.

“Indonesia adalah angkatan kerja kita, demografi kita sangat diwarnai angkatan kerja generasi sandwich itu,” ujar Muhadjir.

Muhadjir mengatakan, generasi sandwich adalah generasi pertama dalam keluarganya yang memasuki dunia kerja formal. Sedangkan orangtua mereka belum mengenal dunia kerja formal seperti saat ini sehingga tidak memiliki jaminan hari tua.

“Maka, ketika anaknya masuk ke dunia industri, dunia perusahaan menjadi pekerja, maka dia harus menanggung, bahkan bukan hanya orangtuanya, tapi sampai (menanggung) kakek-neneknya karena masih hidup,” ucap Muhadjir.

Di sisi lain, pekerja laki-laki yang sudah berkeluarga memiliki tanggung jawab utama menghidupi anak dan istrinya. Sementara itu, untuk pekerja perempuan, menanggung suami dan anaknya.

“Jadi dia seperti sandwich,” tutur dia.

Generasi ini dinilai rentan masuk dalam garis kemiskinan ketika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Jika terjadi PHK pada generasi ini, ada kemungkinan keluarga mereka, mulai dari anak, istri, orangtua, hingga kakek-nenek mereka ikut menanggung akibatnya.

“Dan ini kalau misalnya terjadi pemutusan PHK, dia kehilangan pekerjaan otomatis kehilangan penghasilan, itu dampaknya tidak hanya ditanggung yang kena PHK saja, tetapi tadi itu, kakek nenek ayah ibu dan itu kemudian akan meningkatkan kemiskinan di Indonesia,” tutur dia.

Lebih lanjut, Menko PMK menerangkan bahwa upaya pemerintah dalam mengantisipasi generasi sandwich adalah dengan mengupayakan revitalisasi vokasi, di mana upaya tersebut untuk memastikan berbagai macam pendidikan dan pelatihan vokasi bisa compatible di dunia usaha.

Dia menerangkan, bahwa angkatan kerja Indonesia semakin hari semakin besar, yang merupakan bagian dari bonus demografi yang rengah dialami Indonesia Bahkan, kata Muhadjir, pemerintah harus mengupayakan lapangan pekerjaan 3,6 juta per tahunnya.

Karenanya, revitalisasi vokasi sebagai bagian dari upaya memanfaatkan bonus demografi diharapkan bisa berhasil dan menjadikan angkatan kerja yang produktif sejahtera, dan membawa Indonesia menjadi negara maju.

“Saya mohon betul kerja samanya para pelaku industri, pelaku usaha, pemerintah, organisasi penyedia lapangan kerja bisa bekerja sama dengan baik bahwa bonus demografi kita bisa kita panen, bukan menjadi musibah demografi,” ungkapnya.

Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru