SuaraPemerintah.ID – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia memiliki ketergantungan besar terhadap Ukraina dan Rusia. Sebab, pemerintah sudah mengimpor sekitar 11 juta ton gandum dari negara tersebut.
Ia mengungkapkan kalau keadaan tersebut terdampak dari geopolitik dunia sekarang, khususnya terkait perang Rusia kontra Ukraina, yang telah memengaruhi pasokan pangan.
Hal itu diungkapkan Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional ke-IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).
“Perang di Ukraina, kelihatan perang di sana jauh dari kita, tapi ternyata gandum yang tadi disampaikan oleh Ibu Mega (Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri), gandum kita, kita impor gandum itu 11 juta ton dan hampir 30% berasal dari Ukraina dan Rusia. Karena di sana memang produsen gandum terbesar dunia,” katanya.
Jokowi lantas menceritakan pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tahun lalu. Ketika itu, Zelensky menyampaikan ada stok 77 juta ton gandum yang tertahan di Ukraina.
Cerita serupa, lanjut Jokowi, juga didapat ketika bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin bilang ada stok 130 juta ton gandum yang tidak bisa diekspor karena keamanan laut.
“Artinya total dari dua negara itu yang tidak bisa keluar gandumnya 207 juta ton. Sehingga yang terjadi adalah di Afrika, di Asia maupun di Eropa sendiri kekurangan pangan itu betul-betul nyata dan terjadi,” ujar Jokowi.
“Harga yang naik secara drastis dan bahkan kemarin saya membaca di sebuah berita di satu negara maju di Eropa, anak-anak sekolah banyak yang sudah tidak sarapan pagi. Yang biasanya sarapan pagi sekarang ini sudah tidak sarapan pagi karena kekurangan bahan pangan karena mahalnya bahan pangan,” lanjutnya, dilansir dari CNBC Indonesia
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News