SuaraPemerintah.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan suhu panas menyengat yang belakangan terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya akan berlangsung hingga November.
“(Suhu panas di Jakarta dan sekitarnya) berakhir sampai mulai awal musim hujan di November,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (29/9/2023).
Guswanto menjelaskan, suhu panas yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya, pemanasan sinar matahari cukup optimal yang terjadi pada pagi menjelang siang dan siang hari.
“Saat ini, posisi semu matahari (pada bulan September) berada tepat di atas khatulistiwa, sehingga penerimaan sinar matahari cukup merata di wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Jabodetabek,” jelasnya.
Guswanto menambahkan, kondisi cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim turut memicu optimalnya pemanasan sinar matahari. Hal itu pada akhirnya membuat radiasi matahari masuk tanpa adanya halangan.
“Seperti diketahui bahwa pertumbuhan awan dapat menghalangi sinar matahari langsung ke permukaan bumi,” kata Guswanto.
Guswanto mengatakan, suhu udara maksimum di wilayah Indonesia 10 hari terakhir terpantau mencapai 35-37 derajat Celsius. Kendati demikian, hal tersebut tidak perlu untuk dikhawatirkan.
“Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada musim kemarau dan periode peralihan musim,” tutur Guswanto. Lebih lanjut, Guswanto mengimbau masyarakat untuk banyak minum air ketika suhu panas melanda sehingga dapat mencegah dehidrasi.
“Bila keluar rumah sebaiknya memakai payung atau sunblock atau tabir surya untuk mencegah kulit terbakar,” tuturnya.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News