SuaraPemerintah.IDÂ – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada September 2023 sebesar 3,42 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Agustus 2023 sebesar 3,12 miliar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.
Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” jelas dia dalam keterangannya, Senin (16/10/2023).
Dia menyebutkan jika surplus neraca perdagangan September 2023 terutama bersumber dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas.
Surplus neraca perdagangan nonmigas mencapai USD 5,34 miliar, meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar USD 4,46 miliar.
“Kinerja positif tersebut didukung oleh tetap kuatnya ekspor nonmigas terutama besi dan baja, produk logam mulia dan perhiasan, serta komoditas nikel,” tambah dia.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Sementara itu, impor nonmigas tetap kuat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi.
Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat menjadi USD 1,92 miliar pada September 2023 sejalan kenaikan impor minyak mentah dan hasil minyak yang lebih tinggi dari kenaikan ekspor minyak mentah.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News