Kamis, Oktober 9, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

10 SMP Negeri di Klaten Akan Uji Coba Program Lima Hari Sekolah

SuaraPemerintah.ID – Penerapan Program Sekolah Interaktif Terpadu (SIT) yang mengatur lima hari sekolah di Klaten akan diperluas ke jenjang SMP. Sebelumnya, program ini hanya diterapkan di jenjang SD.

Evaluasi mengenai penerapan SIT ini dilakukan oleh Pemkab Klaten pada Senin (8/7/2024) di Pendopo Pemkab Klaten.

- Advertisement -

“Hari ini kami melakukan evaluasi. Kami melihat pelaksanaan, implementasi, kendala, kelebihan, dan kekurangannya. Jika manfaatnya lebih banyak daripada mudaratnya, kami akan menindaklanjutinya,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono.

Jajang menjelaskan bahwa penerapan lima hari sekolah ini adalah upaya terobosan dalam dunia pendidikan, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Suka atau tidak suka, tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” jelasnya.

- Advertisement -

Program SIT diuji coba di 26 SD negeri pada tahun ajaran 2023/2024, dengan masing-masing kecamatan memiliki satu SDN yang menerapkan program tersebut.

Kepala Disdik Klaten, Titin Windiyarsih, mengatakan bahwa keberlanjutan program ini pada tahun ajaran mendatang akan menunggu hasil evaluasi. “Kami sudah mengadakan evaluasi internal di tingkat dinas. Kemudian hasilnya akan kami rapatkan dengan Pak Sekda dan dilaporkan ke Komisi IV DPR Klaten,” kata Titin.

Titin menambahkan bahwa uji coba penerapan SIT di 26 SDN pada tahun ajaran 2023/2024 memberikan dampak positif, salah satunya adalah tingginya minat orang tua menyekolahkan anak mereka di sekolah yang menggelar uji coba SIT.

Selain itu, beberapa SD negeri lainnya juga tertarik menerapkan program tersebut pada tahun ajaran 2024/2025, dengan kemungkinan jumlah SD yang menggulirkan SIT bertambah pada tahun ajaran mendatang.

Penguatan Karakter Siswa

“Para kepala sekolah sangat bersemangat mengajukan proposal kepada kami. Namun, prosesnya tetap harus melalui asesmen dan survei untuk menilai kelayakannya. Tidak hanya semangat, tetapi juga program-program yang disiapkan untuk meningkatkan mutu termasuk perubahan mindset kinerja,” jelas Titin.

Titin juga menjelaskan bahwa program ini bukan hanya memindahkan jam pelajaran hari Sabtu ke lima hari lainnya, tetapi juga melibatkan program penguatan karakter siswa mulai dari akademis hingga religius dan nasionalisme melalui kegiatan ekstrakurikuler.

“Kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan kearifan lokal dan kesepakatan dengan orang tua,” jelas Titin. Mengenai penambahan jam pelajaran, Titin menjelaskan bahwa penambahan jam tidak terlalu signifikan, seperti contoh untuk siswa kelas I yang sebelumnya pulang pukul 10.00 WIB menjadi pukul 11.00 WIB, begitu pula jam pulang sekolah untuk kelas IV, V, dan VI.

Lebih lanjut, Titin mengungkapkan bahwa program tersebut dimungkinkan diterapkan di jenjang SMP dengan 10 sekolah menjadi pilot project. Namun, kepastian penerapan SIT di jenjang SMP menunggu hasil evaluasi.

“Rencana kami adalah uji coba di lima sekolah yang kuotanya [PPDB] belum terpenuhi dan lima sekolah yang kuotanya sudah terpenuhi. Tetapi ini nanti menunggu hasil evaluasi penerapan SIT tahun ajaran 2023/2024,” jelas Titin.

Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru