SuaraPemerintah.ID – Kementerian Perhubungan telah membentuk Kelompok Kerja Aksi Iklim yang akan berfokus pada tindak lanjut dan mendukung langkah-langkah Kemenhub dalam menciptakan transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Tim ini bertujuan untuk memperkuat komitmen Kemenhub dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor transportasi.
Sekretaris Jenderal Kemenhub, melalui sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Kawasan dan Lingkungan, Djarot Tri Wardhono, berharap bahwa pembentukan kelompok kerja ini dapat menghasilkan komitmen dan target yang jelas untuk sektor transportasi. Hal ini penting untuk mengendalikan GRK di bidang transportasi.
“Kami berharap anggota Kelompok Kerja dan para pemangku kepentingan, termasuk operator transportasi, dapat bekerja sama dalam implementasinya,” kata Djarot dalam Pertemuan Tim Pokja GRK di Jakarta, Rabu (11/9).
Djarot juga menjelaskan bahwa, berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, emisi GRK dari sektor transportasi pada tahun 2022 mencapai 159 juta ton CO2, atau sekitar 21,85% dari total emisi GRK sektor energi. “Pengendalian emisi GRK sangat penting mengingat peran signifikan sektor transportasi dalam mendukung upaya pengurangan emisi GRK di Indonesia,” ujarnya.
Pandu Yunianto, Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan, menambahkan bahwa 94,69% dari emisi GRK transportasi disumbangkan oleh sektor transportasi darat dan sebagian oleh sektor perkeretaapian. Sementara itu, transportasi udara menyumbang 5,21%, dan sisanya berasal dari transportasi laut. Oleh karena itu, upaya pengendalian emisi akan difokuskan pada sektor transportasi darat dan kereta api.
“Saat ini, kami telah menyusun inventarisasi GRK dan alat pemantauan untuk transportasi darat, dan kami juga sedang menyusun inventarisasi untuk sektor perkeretaapian,” ujar Pandu.
Selain itu, Kemenhub juga berkolaborasi dengan Pemerintah Inggris melalui program UK Partnership for Accelerating Climate Transition Indonesia (UK PACT). Program ini memberikan dukungan untuk meningkatkan penerapan dan target ambisi iklim di Indonesia, khususnya di sektor energi, kebijakan rendah karbon, dan mobilitas berkelanjutan. “Program ini diimplementasikan oleh konsorsium yang dipimpin oleh World Resources Institute (WRI) Indonesia,” tambah Pandu.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK pada tahun 2030, yang dituangkan dalam Dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) Indonesia. Saat ini, roadmap ENDC sedang dibahas di tingkat nasional, bersamaan dengan persiapan untuk Second Nationally Determined Contribution (SNDC) periode 2031-2035.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News