SuaraPemerintah.ID – Seorang guru honorer berinisial BAG (25) di Banyuwangi telah ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri. Tersangka ditangkap setelah nekat menjual data elektronik milik Badan Kepegawaian Negara (BKN) secara ilegal dengan meraup keuntungan hingga Rp120 juta.
Berdasarkan keterangan dari Brigjen Pol Himawan Bayu Aji, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, tersangka BAG menjual data tersebut melalui forum breachforums.st.
“Tersangka mendapatkan keuntungan sejumlah 8.000 dolar A atau setara dengan Rp120 juta dari hasil penjualan data-data tersebut,” terangnya.
Kasus ini terungkap setelah adanya koordinasi antara Dittipidsiber dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait insiden siber pada sistem elektronik BKN. Himawan menjelaskan bahwa BAG melakukan akses ilegal terhadap situs resmi BKN, yaitu satudataASN.BKN.go.id, menggunakan akun yang dicuri dari pegawai BKN.
“Pelaku mendapatkan login akses milik admin Satu Data ASN dari salah satu forum di breachforums.st,” ungkap Himawan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (24/9/2024).
Pada forum tersebut, kata Himawan, ditemukan banyak akun username dan kata sandi sistem elektronik dari seluruh dunia, baik yang masih aktif ataupun yang sudah kedaluwarsa. Tersangka lalu mengunduh data dari situs BKN dengan total 6,3 GB dan menyebarkannya dengan menjualnya melalui situs breachforums dengan mencantumkan Telegram miliknya.
Selain data elektronik BKN, tersangka juga melakukan penyebaran data 40 sistem elektronik lainnya. Diantaranya milik salah satu universitas di Amerika dan perusahaan swasta di Amerika, Taiwan, Belgia, Inggris, Thailand, Afrika Selatan, India, dan Hong Kong.
Dalam kesempatan yang sama, Himawan mengimbau agar masyarakat menjaga kerahasiaan username dan password milik pribadi agar tidak disalahgunakan orang lain.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mengumpulkan data pribadi yang bukan miliknya dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain.
“Mari bersama-sama menciptakan ruang siber yang aman bagi masyarakat,” ujarnya.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News