Benny Susetyo: Hari Kesaktian Pancasila Harus Jadi Momentum Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari

26

SuaraPemerintah.ID – Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Benny Susetyo, menegaskan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober bukan sekadar ritual, melainkan ajakan untuk merenungkan kembali makna hakiki Pancasila sebagai dasar kehidupan bangsa. Dalam pidatonya, Benny menyebut tragedi 30 September 1965 sebagai pengingat akan pentingnya Pancasila sebagai tameng menghadapi ancaman ideologi asing dan konflik politik.

Benny mengingatkan bahwa peringatan ini harus menjadi saat untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Ia menekankan pentingnya menghargai keberagaman dan kemanusiaan, serta memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila terinternalisasi dalam tindakan sehari-hari, bukan sekadar dihafal.

Generasi muda, yang sering terputus dari pemahaman sejarah, perlu diajak menginternalisasi Pancasila sebagai falsafah hidup. Pendidikan Pancasila harus melampaui penghafalan lima sila dan meresap ke dalam perilaku, dengan menekankan sikap saling menghargai dan kepedulian sosial. “Hari Kesaktian Pancasila harus menjadi pengingat bahwa Pancasila adalah ideologi inklusif yang mampu mengakomodasi perbedaan,” ujarnya.

Benny juga menekankan pentingnya transformasi pendidikan nilai-nilai Pancasila di era digital. Generasi muda harus diajak memahami Pancasila dengan cara yang relevan dan aplikatif, misalnya melalui media sosial dan narasi kreatif. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi ideologi nasional, tetapi juga panduan dalam menghadapi tantangan modern.

Pada akhirnya, Benny menegaskan bahwa aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari akan menciptakan Indonesia yang lebih inklusif, toleran, dan adil. “Kesaktian Pancasila terletak pada kemampuannya untuk menjiwai setiap tindakan warga negara, bukan sekadar doktrin yang dihafal,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini