Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa kegiatan retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, dibiayai oleh Presiden Prabowo Subianto dengan uang pribadi. Pernyataan ini disampaikan Karding melalui pesan singkat pada Minggu (27/10).
“Pak Prabowo yang membiayainya sendiri,” kata Karding dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (27) malam, dikutip dari Antara.
Retreat berlangsung dari Kamis (24/10) hingga hari ini, Minggu (27/10). Acara ini, yang digagas oleh Presiden Prabowo, telah memberikan kesan positif di kalangan anggota kabinet.
Baca juga :Â Usai Retreat, Kabinet Merah Putih Bawa Semangat Kebersamaan ke Jakarta
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa retreat tersebut semakin memperjelas orientasi pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
“Acara ini keren banget. Sangat menyenangkan dan menggembirakan. Pertama, saya merasa retreat ini menambah kejelasan visi, misi dan tujuan serta orientasi pemerintahan yang dipimpin Pak Prabowo,” kata Raja Juli Antoni.
Raja Juli juga menekankan bahwa orientasi pemerintahan Prabowo-Gibran adalah kesejahteraan rakyat dan kemandirian bangsa. Sesi retreat diperkuat oleh materi yang disampaikan oleh para menteri dan kepala badan, yang memberikan arahan untuk pemerintahan ke depan.
Sementara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan retreat membentuk dan menciptakan para anggota kabinet menjadi “super team”.
“Nomor satu, kompak. Tidak ada ‘Superman’ yang ada ‘super team’. Semua itu anak buah Presiden, tidak ada yang jagoan sendirian. Semua koordinasi,” kata Maruarar.
Di sisi lain Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko mengungkapkan pandangannya mengikuti pembekalan ‘the military way’ yang diterapkan oleh Presiden Prabowo.
Budiman yang merupakan aktivis 1998 dan melawan Orde Baru kini berseragam ala militer saat mengikuti retreat di Akmil. Disinggung soal ada tidaknya pertentangan batin, pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu pun berdalih soal beda tentara rezim otoriter dan rezim demokratis.
“Beda tentara rezim otoriter dan rezim demokratis, beda. Kalau dulu tentara dipakai untuk politik praktis, hari ini setiap negara harus punya tentara. Di tengah konflik geopolitik seperti ini kalau kita enggak punya tentara, kita enggak bisa mempertahankan negara,” kata Budiman ditemui di Bandara Adisutjipto, Sleman usai menyelesaikan retreat di Akmil.
Artikel ini kami lansir dari CNN Indonesia yang berjudul “Prabowo Biayai Retreat Kabinet di Akmil Pakai Uang Pribadi”
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News