Selasa, September 23, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Ekspor Indonesia Turun 5,80 Persen pada September 2024

SuaraPemerintah.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekspor Indonesia pada September 2024 mengalami penurunan sebesar 5,80 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan total nilai ekspor mencapai 22,08 miliar dolar AS. Penurunan ini didorong oleh merosotnya ekspor nonmigas sebesar 5,96 persen menjadi 20,91 miliar dolar AS, serta penurunan ekspor migas sebesar 2,81 persen menjadi 1,16 miliar dolar AS.

“Demikian juga ekspor migas turun 2,81 persen, yaitu 1,20 miliar dolar AS menjadi 1,16 miliar dolar AS,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Selasa (15/10).

- Advertisement -

Menurut Amalia, penurunan ekspor migas terutama disebabkan oleh turunnya ekspor hasil minyak sebesar 12,90 persen dan ekspor gas alam yang turun 8,87 persen. Namun, ekspor minyak mentah justru mengalami kenaikan signifikan sebesar 63,39 persen menjadi 197,8 juta dolar AS.

Baca juga : BPS Berperan Penting dalam Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga September 2024 mencapai 192,85 miliar dolar AS, naik tipis sebesar 0,32 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Ekspor nonmigas juga tumbuh 0,39 persen dengan nilai 181,15 miliar dolar AS.

- Advertisement -

Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar pada September 2024, kata Amalia, sebagian komoditas mengalami penurunan, yakni lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 404,4 juta dolar AS, sedangkan yang mengalami peningkatan adalah besi dan baja sebesar 207,6 juta dolar AS.

Menurut sektor, ekspor non migas hasil industri pengolahan Januari-September 2024 naik 2,52 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 17,58 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 8,79 persen.

Amalia menyampaikan negara tujuan ekspor terbesar pada September 2024 yakni Tiongkok 5,35 miliar dolar AS, Amerika Serikat 2,22 miliar dolar AS dan Jepang 1,55 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,57 persen.

Sementara ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,91 miliar dolar AS dan 1,56 miliar dolar AS.

Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru