Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, Nasir Djamil menyeroti permintaan politisi Partai Golkar, Samsul Bahri alias Tiyong yang meminta penambahan personil pengamanan polisi untuk Pilkada Aceh tahun 2024
Tiyong beralasan Pilkada Aceh rawan terjadi konflik sehingga perlu pengamanan maksimal tidak hanya pada pengamanan TPS.
Menurut Nasir Djamil, permintaan penambahan pasukan pengamanan adalah absurd alias tidak mendasar.
Pasalnya, personil kepolisian yang ada saat ini di Aceh sudah sangat mencukupi untuk mengawal dan memastikan Pilkada berlangsung damai.
Nasir Djamil menambahkan permintaan penambahan pasukan pengamanan untuk menjaga pilkada di Aceh bukan ide yang konstruktif.
Justru ide tersebut seperti meremehkan keberadaan dan kekuatan polisi di Aceh.
“Saya pastikan pilkada Aceh akan berjalan damai karena hal itu sudah menjadi komitmen Kapolri saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu,” ujar Nasir Djamil dikutip dari Serambinews.
Menurut Nasir Djamil, semua pihak bertanggungjawab untuk memastikan pilkada berjalan tertib dan damai sesuai dengan harapan masyarakat.
Penyelenggara pilkada yakni KIP Aceh dan Panwaslih Aceh bertanggungjawab penuh untuk menghadirkan pilkada yang aman dan menyenangkan.
Ide mendatangkan tambahan aparat polisi untuk mengawal pilkada di Aceh, menurutnya justru merugikan citra Aceh di mata masyarakat nasional.
Aceh itu sudah aman. Orang di Pusat juga tahu bahwa Aceh itu sudah kondusif.
Bahwa ada aksi intimidasi dan potensi keributan adalah hal yang biasa dalam sebuah pesta demokrasi.
“Tentu kita tidak benarkan tindakan anarkis. Polda Aceh beserta jajarannya hingga ke Polres sudah mengantisipasi tempat pemungutan suara dan daerah rawan”, tambahnya.
Nasir Djamil yang sudah memasuki lima periode di Komisi III DPR RI itu mengajak semua pemangku kepentingan untuk menghindari narasi dan tindakan yang merugikan Aceh.
“Jangan panik dan tetap yakin bahwa polisi di Aceh mampu menjaga kamtibmas yang kondusif menjelang dan sesudah Pilkada di Aceh”, pungkasnya.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News