Para pelajar di Kota ini diingatkan Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena untuk tidak terlibat tawuran. Dirinya mengancam Siswa yang terlibat Tawuran akan dikeluarkan dari Sekolah.
“Ini catatan bagi anak SMP, tidak boleh tawuran. Kita semua saudara, kita semua teman, harus saling menyayangi,” kata Wattimena saat membuka Lomba Permainan Tradisional, Jumat (22/8) di Lapangan Merdeka.
Wali Kota meminta para guru agar dapat mengeluarkan anak yang terlibat tawuran dari sekolah, sebab tidak ada ruang di kota ini bagi anak – anak yang yang terbiasa melakukan kekerasan,
“Guru akan mengeluarkan mereka yang terlibat tawuran dari sekolah, tidak boleh ada anak ambon yang tawuran,” tegasnya
Menurut Wali Kota, tawuran hanya akan membawa dampak buruk bukan saja bagi diri para pelakunya tetapi juga orang tua, bahkan hingga desa/negeri, seperti peristiwa yang terjadi antara Hitu dan Hunut.
“Lebih baik kita bertanding basket, atau Volly atau bermain Jukulele daripada tawuran,” tandasnya.
Kepada para orang tua Wali Kota meminta agar lebih memperhatikan anak – anaknya, sebab tanggungjawab itu lebih besar ada di tangan orang tua baru kemudian para guru disekolah.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, membuka rangkaian Lomba Permainan Tradisional dalam rangka memeriahkan HUT Kota Ambon ke 450, Jumat (22/8) di Lapangan Merdeka.
Dihadapan para peserta lomba yang terdiri dari siswa SD dan SMP, Wali Kota berharap kegiatan ini dapat memberikan warna tersendiri, bukan saja dalam rangka HUT Kota, tetapi dalam upaya menjaga dan membina generasi muda di kota Ambon.
“Di tengah – tengah upaya kita bersama menjaga generasi muda, memastikan tumbuh kembang dengan baik memastikam mereka terhindar dari berbagai persoalan, maka ruang itu harus kita buka dengan memfasilitasi anak – anak dalam kegiatan positif. Semakin banyak kegiatan positif, maka semakin membuat mereka memiliki pilihan dalam beraktifitas,” ujar Wattimena.
Selain itu, Wali Kota juga berharap agar kegiatan ini dapat membangun jiwa sportivitas anak – anak di Kota Ambon.
“Anak – anak ikuti perlombaan dengan baik, jangan sampai ada yang curang, bapak/ibu guru dan orang tua agar menjaga anak – anak dengan baik sehingga kegiatan ini dapat membawa dampak positif bagi semua, dewan juri juga harus profesional dan obyektif dalam melaksanakan tugasnya,” pintanya.
Kedepan Wali Kota berharap agar kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT Kota dapat dipersiapkan secara baik agar lebih meriah dan dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat.
Untuk diketahui, Lomba permainan tradisional ini digelar 22 – 23 Agustus 2025, dengan peserta 20 regu SD dan 20 Regu SMP.
Ketua harian KORMI Kota Ambon, Richard Luhukay selaku penyelenggara lomba, menyatakan selain permainan tradisional, ada juga pertandingan Bola sundul dan Lomba Fashion Show Papalele.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News