Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia mengajak wisatawan Malaysia untuk menjelajahi keindahan Sumatra Barat (Sumbar) melalui kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) bertajuk “Wonderful Indonesia Journey.” Program ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat promosi pariwisata Indonesia di pasar Malaysia, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya dan alam Minangkabau ke dunia.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan bahwa kegiatan yang berlangsung pada 27–31 Oktober 2025 ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenpar, Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat, Hotel Pangeran Beach Padang, serta sejumlah stakeholder pariwisata lokal.
“Kemenpar, dengan dukungan dan kolaborasi para mitra serta stakeholder terkait, terus berupaya mendorong minat wisatawan mancanegara untuk mengeksplorasi berbagai destinasi wisata di Indonesia dan memperpanjang masa tinggal mereka di tanah air,” ujar Made.
Menurutnya, pasar Malaysia merupakan kontributor terbesar kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Hingga Agustus 2025, tercatat 1.682.745 wisatawan Malaysia telah berkunjung, atau sekitar 67 persen dari target kunjungan tahun 2025.
“Wisatawan asal Malaysia merupakan kontributor terbesar kunjungan wisman ke Indonesia. Hingga Agustus 2025, tercatat sebanyak 1.682.745 wisman Malaysia berkunjung ke Indonesia, atau sekitar 67 persen dari target kunjungan tahun 2025. Ketertarikan mereka untuk berwisata ke Indonesia didorong oleh faktor kedekatan jarak, kesamaan budaya, dan konsep affordable luxury,” kata Made.
Dalam program ini, tujuh perwakilan travel agent dan tour operator (TA/TO) asal Kuala Lumpur diundang untuk mengunjungi Padang, Bukittinggi, dan Alahan Panjang.
Para peserta mengeksplorasi kombinasi antara keindahan alam, kekayaan budaya, dan kuliner Minang yang menjadi daya tarik utama Sumatra Barat. Kegiatan juga meliputi kunjungan ke objek wisata ikonik seperti Jam Gadang, Danau Maninjau, Lembah Harau, serta eksplorasi pengalaman kuliner khas Padang.
Asisten Deputi Pemasaran Mancanegara I Kemenpar, Dedi Ahmad Kurnia, menjelaskan bahwa peserta famtrip juga diajak mengenal produk pariwisata tematik Indonesia, seperti gastronomi, wastra nusantara, dan wisata berbasis budaya lokal.“Para peserta juga diperkenalkan pada unique interests produk pariwisata Indonesia, seperti gastronomi dan wastra nusantara,” ujar Dedi.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, digelar mini tabletop meeting yang mempertemukan pelaku industri pariwisata Sumbar dengan peserta famtrip asal Malaysia. Pertemuan ini membuka peluang kerja sama bisnis dan pengembangan paket wisata yang disesuaikan dengan karakter pasar Malaysia.
Dedi menambahkan, hasil dari kegiatan ini akan dikembangkan menjadi paket-paket wisata baru yang dipasarkan oleh agen perjalanan Malaysia. Hal ini diharapkan dapat memperkuat arus kunjungan wisman ke Indonesia, khususnya ke destinasi di luar Bali dan Jakarta.
Famtrip ini bukan hanya promosi jangka pendek tetapi untuk membangun kerja sama berkelanjutan antara pelaku pariwisata Indonesia dan Malaysia.
Pemilihan Sumatra Barat sebagai lokasi famtrip bukan tanpa alasan. Berdasarkan data Kemenpar, pada tahun 2024, wisatawan Malaysia menempati posisi pertama kunjungan wisman ke Sumbar dengan total 60.894 kunjungan capaian tersebut menunjukkan tingginya minat wisatawan Malaysia terhadap keunikan budaya dan alam Minangkabau.
Selain keindahan alamnya, Sumbar juga dinilai memiliki aksesibilitas dan infrastruktur pariwisata yang terus berkembang, sehingga menjadi destinasi ideal bagi wisatawan Malaysia yang mencari pengalaman autentik dan berkelas.
Kegiatan Wonderful Indonesia Journey juga menjadi bagian dari kampanye global Wonderful Indonesia #GoBeyondOrdinary, yang diinisiasi oleh Kemenpar untuk memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.
“Melalui kampanye ini, diharapkan wisatawan Malaysia semakin dekat dengan Indonesia dan terinspirasi untuk menjelajahi beragam pengalaman wisata yang unik, autentik, dan bermakna di berbagai destinasi Nusantara,” tutur Dedi.
Dengan dukungan pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata, dan mitra strategis dari kedua negara, Kemenpar optimis kerja sama promosi ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan di Asia Tenggara sekaligus meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News


.webp)













