Jumat, November 7, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Lapas Bengkalis dan Pemkab Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat Program Asimilasi Pertanian

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bengkalis berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis dalam melaksanakan program pembinaan kemandirian asimilasi pertanian sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan daerah. Program ini diluncurkan pada Rabu, 5 November 2025.

Program yang mengusung slogan “Siap Mandiri, Siap Berkarya, Siap Kembali ke Masyarakat” ini berfokus pada penanaman nanas dan ubi di lahan seluas 7 hektar, melibatkan warga binaan yang terpilih untuk mengikuti kegiatan pembinaan produktif tersebut.

- Advertisement -

Acara peluncuran program dihadiri sejumlah pejabat, antara lain Staf Ahli Bupati Bengkalis Bidang Kemasyarakatan dan SDM Johansyah Syafri, Kalapas Kelas II A Bengkalis Priyo Tri Laksono, Pama Polres Bengkalis IPDA Supriono, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Dahen Tawakal, Plt Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan H. Surtaman, Camat Bengkalis Taufik Hidayat, Kabid Aset BPKAD Ikram Noer.

Kalapas Priyo Tri Laksono menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian untuk membekali warga binaan dengan keterampilan hidup, khususnya di bidang pertanian. “Hari ini, Lapas Kelas II A Bengkalis bersama Pemkab Bengkalis melaksanakan kegiatan ketahanan pangan dalam rangka program pembinaan warga binaan,” ujarnya.

- Advertisement -

Ia menambahkan, proses penanaman nanas dan ubi dipercepat dalam waktu satu bulan agar warga binaan dapat segera menguasai keterampilan tersebut.

“Kami perkirakan 1 bulan ini kita kebut penanaman nanas dan ubi. Harapan kami ini sebagai wadah bekal diri bagi rekan-rekan warga binaan. Program ini juga merupakan kelanjutan dari program Kalapas sebelumnya terkait ketahanan pangan di Lapas Kelas II A Bengkalis,” ucapnya.

Mewakili Bupati Bengkalis, Johansyah Syafri menyampaikan apresiasi atas inisiatif Lapas Bengkalis yang dinilainya strategis dan memiliki dampak ganda.

“Atas nama Pemkab Bengkalis, kami mengapresiasi apa yang dilaksanakan Lapas Kelas II A Bengkalis. Ini merupakan program yang dalam konteks sambil menyelam minum air,” jelas Johansyah.

Ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan daerah, tetapi juga menjadi wadah pembinaan bagi warga binaan sebelum kembali ke masyarakat. Johansyah juga berharap agar program ini dapat berjalan secara berkesinambungan.

Johansyah menekankan bahwa warga binaan yang terlibat dalam program ini adalah individu terpilih. Dari total 1.800 narapidana, hanya 20–30 orang yang diberi kepercayaan mengelola lahan pertanian tersebut.

“Ini ada orang-orang pilihan, bukan orang-orang sembarang. Tidak semua orang bisa diletakkan di sini. Jadi, manfaatkan jangan pernah khianati kepercayaan yang diberikan oleh Kalapas dan teman-teman dalam rangka mengelola program ini,” tegasnya.

Program asimilasi pertanian ini diharapkan mampu membekali warga binaan dengan keterampilan praktis, membangun rasa tanggung jawab, serta meningkatkan kepercayaan diri mereka menjelang reintegrasi ke masyarakat.

Selain mendukung ketahanan pangan daerah, program ini juga menjadi wujud nyata bahwa warga binaan dapat berkarya dan berkontribusi produktif ketika diberikan kesempatan serta pembinaan yang tepat.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru