Suara Pemerintah – Demonstrasi menolak UU Omnibus Law berakhir ricuh dan beberapa pedagang terkena dampaknya. melihat kejadian tersebut Gubernur Anies Baswedan berinisiatif memberikan modal agar bisa berjualan kembali.
“Akibat kejadian kemarin, nanti pinjaman modal kita akan bantu sehingga mereka bisa segera memulai kembali usahanya apalagi ini terkait perbukuan,” katanya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (9/10).
Anies mengaku tidak setuju dan menyayangkan adanya tindakan anarkis dari demo penolakan UU Cipta Kerja. Sebab banyak buku-buku pelajaran yang dijual di kawasan Senen ikut terbakar.
“Sehingga terbakarnya buku itu punya makna yang berbeda. Kita semua mereka kerugian ekstra ketika buku-buku itu terbakar karena di sana ada ilmu, ada kesempatan pembelajaran bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Selain itu, Anies juga menyatakan pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terkait kerusakan fasilitas publik di Ibu Kota. Petugas kebersihan DKI Jakarta juga sudah mulai membersihkan puing-puing yang ada.
“Semuanya (fasilitas publik) diidentifikasi. Insya Allah sore ini semuanya selesai diidentifikasi lalu kita segera akan perbaiki,” jelasnya.
Sebelumnya, jutaan buruh melakukan aksi mogok nasional dan memilih turun ke jalan menolak RUU Cipta Kerja. Begitu juga elemen masyarakat lainnya, seperti pelajar dan mahasiswa.
Namun tak sedikit, aksi demonstrasi yang semula damai berujung anarkis.
Di ibu kota, kerusuhan terus meluas di beberapa tempat hingga Kamis (8/10/2020) malam. Bentrokan antara massa perusuh dengan aparat keamanan tak terhindarkan.
Sejumlah fasilitas umum tak luput dari amukan massa yang beringas. Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi salah satu sasaran amuk massa.
Mereka melempari kaca gedung dengan batu dan benda keras lainnya. Mereka juga membakar sebagian bangunan.