Suarapemerintah.id – Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama menggelar Bedah Buku secara virtual berjudul Human REALsource (HRs): Perspektif Baru Peningkatan Perilaku Kerja Organisasi.
Buku HRs berasal dari penelitian disertasi penulisnya yaitu Dr. Moehammad Reza Arfiansyah di Universitas Islam Indonesia (UII) yang meneliti tentang 5 Nilai Budaya Kerja (NBK) Kementerian Agama.
Webinar ini diikuti lebih dari seribu peserta mulai dari Kakanwil/Kakankemenag se Indonesia, pejabat di lingkungan Biro Kepegawaian, PKUB, para akademisi, kepala madrasah, guru, peneliti, mahasiswa dan masyarakat umum.
Bedah buku ini pun menghadirkan tiga pembicara yakni Prof.Komaruddin Hidayat (Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia), Prof. M. Amin Abdullah (Guru Besar UIN Yogyakarta) dan Prof. Imam Suprayoga (Guru Besar UIN Malang) dengan host Prof.M.Arskal Salim GP, M.Ag (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama).
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi yang didaulat sebagai Keynote Speech dalam gelaran bedah buku memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara ini.
Menurut Wamenag, bedah buku ilmiah ini mengkaji “jantung” keberhasilan dari sebuah institusi, yaitu penanaman nilai-nilai dasar dalam peningkatan sumber daya manusia berbasis agama.
“Semoga hasil riset dalam buku ini semakin mengokohkan peran Kementerian Agama sebagai pengawal ruhani bangsa, penguat moderasi beragama, dan penjaga kerukunan umat beragama,” kata Zainudt Tauhid Sa’di, Selasa (21/10).
Wamenag menambahkan, Ikhlas Beramal adalah motto sentral Kementerian Agama. Ikhlas Beramal artinya tulus, suci, dan murni bertindak berlandaskan hati nurani.
Sebagai motto sentral, Ikhlas Beramal harus mampu diimplementasikan secara kongkrit dalam pemajuan organisasi. Keikhlasan beramal merupakan nilai dan panduan spiritualitas utama di Kementerian Agama, yang harus mampu menjadi navigasi hati bagi seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Agama yang juga tersebar di pelosok Indonesia.
“Ikhlas Beramal kemudian telah dijabarkan menjadi kode etik, kode perilaku, dan nilai budaya kerja. Di sisi lain, Ikhlas Beramal tersebut juga harus dibaca dalam konteks gerakan revolusi mental yang telah dicanangkan oleh pemerintah,” tandas KH Zainut Tauhid Sa’adi.
Dijelaskan Wamenag, berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 39 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2015-2019, dalam proses pembinaan PNS, Kementerian Agama berupaya menggali secara mendasar potensi SDM yang dimiliki melalui penanaman lima (5) budaya kerja, yakni Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan, yang dilakukan melalui kegiatan seminar, workshop, sosialisasi, dan orientasi kepegawaian.
Nilai tersebut harus tertanam dalam kehidupan kerja pegawai sehari-hari. Penanaman budaya kerja pegawai juga disertai pelaksanaan sasaran kinerja pegawai (SKP) yang dimulai sejak tahun 2014. Kelima nilai tersebut dikenal dengan istilah “5 Nilai Budaya Kerja (NBK)” Kementerian Agama RI.
Sejak saat itu, telah dilakukan sosialisasi dan diseminasi 5 NBK ke seluruh satker-satker Kementerian Agama seluruh Indonesia.
“Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama sejalan dengan upaya Presiden Jokowi dalam meningkatkan pelayanan birokrasi melalui Revolusi Mental. Diharapkan kelima nilai budaya kerja tersebut dapat menjadi ruh dan jiwa yang selalu menyemangati seluruh aparatur ketika berkiprah di Kementerian Agama dan dalam memberikan layanan kepada masyarakat,” ujarnya.
“Saya ucapkan terima kasih juga kepada Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama yang telah berinisiasi menyelenggarakan acara ini dan telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Semoga hasil penelitian dalam buku ini dapat dijadikan sebagai bahan pijakan untuk meningkatan kualitas perilaku kerja SDM pegawai ASN Kementerian Agama berdasarkan 5 NBK yang berbasis pada Human REALsource (HRs),” tandas Wamen.
Kunci Keberhasilan NBK
Moehammad Reza Arfiansyah melalui disertasi yang ditulisnya di Universitas Islam Indonesia (UII) dengan judul Implementasi Perilaku Kerja Berdasarkan Nilai Budaya Kerja (NBK) Di Kementerian Agama Republik Indonesia Berbasis Modifikasi Theory of Planned Behaviour (TPB), yang kemudian diterbitkan menjadi buku berjudul Human REALsource (HRs): Perspektif Baru Peningkatan Perilaku Kerja Organisasi, telah secara spesifik dan serius serta ilmiah meneliti 5 NBK Kementerian Agama.
Menurut temuannya, kunci keberhasilan dari implementasi 5 NBK ada pada niat dan spiritualitas. Sedangkan niat itu sendiri ada di dalam hati, yang disebutnya dengan istilah Human REALsource (HRs).
Berdasarkan temuan tersebut, peningkatan kapasitas SDM perlu dilakukan dengan pendekatan agama melalui objektivikasi “ruhani.”
Di sisi lain, pendekatan sains saja tidak akan mampu memperbaiki SDM. Bahwa, yang harus diperbaiki pertama kali itu bukanlah management-nya, tetapi man-nya atau manusianya. Di dalam manusia itu ada HRs, yang mutlak harus mengikutsertakan peran Tuhan.
Buku ini juga telah merubah cara berpikir, bukan heart management atau manajemen hati, tetapi management by heart atau manajemen dengan hati.