Kamis, Desember 5, 2024
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Tata Kelola Pendidikan Islam Butuh ASN Berintegritas, Sebut Dirjen Pendis

Suarapemerintah.id – Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Muhammad Ali Ramdhani menegaskan bahwa tata kelola pendidikan Islam membutuhkan integritas. Nilai-nilai baik tidak bisa diajarkan jika tidak didasari integritas.

Pesan ini disampaikan Ali Ramdhani saat memberikan pembinaan di Kanwil Kemenag Sumsel, Jumat (23/10). Dalam kesempatan itu, Ali Ramdhani mengulas lima nilai budaya kerja Kementerian Agama.

- Advertisement -

“Untuk membangun Pendis yang kuat butuh nilai integritas. Kita tidak bisa mengajarkan yang baik apabila tidak punya integritas,” tegasnya.

Selain integritas, kata pria yang akrab disapa Dhani, juga dibutuhkan profesionalitas. Yaitu, nilai yang mengantarkan segala sesuatu berdasarkan keilmuan yang tepat.

- Advertisement -

Hal penting lainnya dalam membangun tata kelola Pendidikan Islam adalah inovasi. Dhani menggaris bawahi makna inovasi tidak hanya temuan baru, namun juga mencari sesuatu yang baru dengan mempertahankan nilai-nilai baik yang sudah ada.

Dua nilai budaya kerja lainnya adalah tanggung jawab dan keteladanan. Dhani mengingatkan bahwa semua program dan kegiatan harus bisa dipertanggungjawabkan secara substantif dan administratif.

“Mari berkomitmen menginjeksikan ilmu pengetahuan kepada siswa kita agar mereka menjadi pemilik masa depan,” ajak Ramdhani.

Selain lima nilai budaya kerja, Muhammad Ali Ramdhani juga berbicara tentang ilmu. Menurutnya, ilmu terdiri dari tiga huruf, yakni ‘ain, lam, dan mim.

“Huruf ‘ain merujuk pada ‘Illiyyin atau peningkatan derajat seseorang di tempat yang mulia. Sesungguhnya orang berilmu itu memiliki derajat tertentu. Pendidikan Islam ingin menempatkan anak bangsa pada maqam mulia atau makhluk berderajat tinggi,” ungkap Dirjen.

Huruf lam merujuk pada kata latif yang bermakna kelembutan.  Karenanya, orang yang memiliki ilmu dia memiliki rasa dan kelembutan.

“Dia memiliki potret yang bersahabat. Dia yang ramah bukan yang marah, membina bukan menghina, mengajak tidak mengejek, mengajar tidak menghajar, dan tampil dengan senyuman. Perilaku orang lain sangat tergantung cara kita menyampaikan. Pemilihan diksi penting. Orang berilmu itu pandai memilih kata,” tandasnya.

Kemudian yang terakhir adalah mim yakni mulk atau raja dalam pengertian simbol penguasaan diri. “Orang yang dibekali ilmu dia akan bahagia hakiki dunia akhirat. Dia akan menang perang. Perang melawan hawa nafsu. Hanya orang berilmu yang bisa melawan dirinya sendiri,” tuturnya.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,810PelangganBerlangganan

Terbaru