Suara Pemerintah – Galaknya emak-emak ternyata menjadi berkah tersendiri bagi TNI. Pasalnya TNI kini melibatkan para emak-emak sebagai garda terdepan untuk menyosialisasikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 berupa penerapan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman membenarkan langkah ini.
“Jadi, betul kita melibatkan emak-emak dari PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Setiap kelurahan itu ada 100 orang dan sekarang ada 61 kelurahan yang terdaftar melakukan sosialisasi ke warga sekitar rumahnya terkait protokol kesehatan,” katanya.
Dudung mengatakan program hasil kolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu dinilai cukup efektif meningkatkan kesadaran masyarakat menjalankan 3M.
“Jadi memang emak-emak itu dengan suaranya, menggalakkan penggunaan masker ternyata lebih efektif buat diikuti masyarakat,” ujar Dudung.
Dari 61 kelurahan yang tersebar di wilayah yang dijaga oleh Kodam Jaya, Jakarta Timur memiliki kader emak-emak paling banyak untuk menyosialisasikan pentingnya 3M di masa pandemi COVID-19.
Para ibu-ibu tersebut yang menjadi kader untuk melakukan sosialisasi gerakan 3M itu mendapatkan insentif sesuai dengan kinerjanya.
Dudung mengatakan kinerja dalam menyosialisasikan gerakan 3M itu nantinya dicatat oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan direkapitulasi untuk pemberian insentif.
“Nanti dikoordinir oleh Babinsa di kelurahan-kelurahan, nah Babinsa itu nanti ngasih langsung ke mereka. Itu nanti insentifnya dikasih ke yang ikut sosialisasi,” ujar Dudung.
Selain melibatkan emak-emak, Dudung mengatakan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Ibu Kota pihaknya tetap mendukung Operasi Yustisi bersama pihak Kepolisian dan Satpol PP.
“Operasi Yustisi juga masih berjalan, kita dukung untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Ibu Kota,”ujar Dudung.