Direktur GTK Sebut Tiga Landasan Penguatan Pendidikan Karakter

157

Suarapemerintah.id – Pendidikan karakter menjadi salah satu isu penting dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah M Zain menyebut, setidaknya ada tiga landasan dalam penguatan pendidikan karakter.

Pertama, memasukkan nilai-nilai humanisme. Nilai ini antara lain berupa sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama. Menurut Zain, Jepang bisa menjadi contoh dalam pendidikan karakter. Tradisi dan nilai-nilai luhur di sana tidak tergerus oleh modernitas.

“Integritas, kejujuran, tanggungjawab, menghormati yang lebih senior, sportifitas, dan rasa malu, semuanya terintegrasi dalam kurikulum pendidikan di Jepang,” ujar M Zain saat berbicara pada webinar “Guru Madrasah Pewaris Founding Father Bangsa” di Jakarta, Rabu (25/11).

Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional yang mengusung tema “Bakti Guru Lindungi Negeri”. Webinar dibuka oleh Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi. Hadir juga sebagai narasumber, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Dr. H. Masykuri, M.Ed, dan Ketua Umum LP Ma’arif NU, KH. Arifin Junaedi..

Landasan kedua, lanjut M Zain, mengembangkan karakter keilmuan. Caranya,  dengan menciptakan curiosity, rasa ingin tahu yang tinggi (search of inquiry). Dengan begitu, ilmu, kreatifitas, dan inovasi dapat berkembang.

“Dalam kaitan ini, critical thinking harus diajarkan kepada peserta didik. Dengan bekal penalaran yang baik, seorang peserta didik menjadi problem solver dalam kehidupannya kelak,” tuturnya.

Landasan pendidikan karakter ketiga adalah menanamkan kecintaan dan kebanggaan kepada Indonesia. Pancasila, UUD 1945, Persatuan Indonesia, NKRI adalah pilar-pilar kebangsaan yang sudah final. Cinta tanah air adalah bagian yang terintegral dari keimanan.

“Nabi Muhammad ketika tinggal di Madinah selalu merindukan tanah kelahirannya, Makkah al-Mukarramah. Bahkan Nabi berdo’a akan keberkahan kota Makkah dan Madinah,” jelasnya.

“Semoga peringatan hari guru nasional 2020 menjadi  momentum melahirkan guru hebat untuk madrasah bermartabat,” tandasnya.