Suarapemerintah.id – Pemerintah berhasil mengantongi Rp 25,6 triliun dari hasil lelang SUN yang dilakukan pada Selasa (1/12/2020). Pemerintah kembali melelang Surat Utang Negara (SUN) untuk menambal anggaran di APBN 2020.
‘‘Total penawaran yang masuk sebesar Rp 94,3 triliun,” tulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dalam siaran persnya.
Jumlah dana yang dikantongi pemerintah dari hasil lelang SUN tersbeut lebih besar dari target indikatif Rp 20 triliun.
Adapun seri SUN yang dilelang terdiri dari 7 seri yakni SPN12210304, SPN12211202, FR0086, FR0087, FR0080, FR0083 dan FR0076.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). Sebelumnya, pemerintah mengantongi Rp 24,6 triliun dari lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (17/11/2020). Angka tersebut lebih kecil dari jumlah penawaran yang masuk.
Menurut Direktur Surat Utang Negara di Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan, pemerintah telah melaksanakan lelang SUN di pasar perdana yang terakhir untuk tahun ini.
“Kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia tidak menghalangi appetite investor untuk berpartisipasi di lelang SUN kali ini,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/12/2020).
Menurutnya, fokus investor pada lelang kali ini terlihat cukup besar pada SUN tenor panjang. Incoming bids terbesar pada tenor 10-20 tahun mencapai 68,4% dari total incoming bids.
Deni Ridwan mengatakan ada lima catatan pada hasil lelang SUN hari ini.
1. Pada hari ini, pemerintah telah melaksanakan lelang SUN di pasar perdana yang terakhir untuk tahun 2020. Kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia tidak menghalangi appetite investor untuk berpartisipasi di lelang SUN kali ini.
2. Fokus investor pada lelang kali ini terlihat cukup besar pada SUN tenor panjang. Incoming bids terbesar pada tenor 10-20 tahun mencapai 68,4 persen dari total incoming bids.
3. Bids yang masuk pada lelang hari ini Rp94,3 triliun dengan bids to cover ratio 3,68 kali. Capaian tersebut berada di atas rata-rata incoming bids dan bids to cover ratio tahun 2020 (yaitu Rp74,17 triliun dan 3,43 kali).
“Selain itu, pada triwulan keempat 2020 incoming bids di lelang perdana SUN cenderung menguat. Rata-rata incoming bids untuk Q4 Rp79,57 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata incoming bids Q3 Rp69,52triliun,” ungkap Deni.
4. Yield yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini tercatat menguat. Apabila dibandingkan dengan lelang sebelumnya, terdapat penurunan yield SUN sebesar 7-20 bps. Sedangkan apabila dibandingkan dengan lelang pertama di tahun 2020, terdapat penurunan yield SUN yang sangat signifikan mencapai 58-131 bps.
5. Dengan mempertimbangkan yield /imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan Rp25,6 triliun.