Rabu, Oktober 8, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Cara Anwar Membangun Human Capital di Kimia Farma

SuaraPemerintah.id – PT Kimia Farma (Persero) Tbk atau Kimia Farma merupakan perusahaan farmasi BUMN pertama dan terbesar di Indonesia. Perkembangan Kimia Farma tak lepas dari dukungan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang dimiliki. Dalam membangun SDM, Kimia Farma mengoptimalkan tim di bagian divisi Human Capital (HC).

Mereka yang berada di barisan HC selalu mengembangkan berbagai strategi untuk membangun SDM di Kimia Farma. Salah satu leader di HC Kimia Farma, M. C. Anwar, SE, ICP-BAF, AWP, membagi kisah dan cara dia membangun SDM bersama tim divisi HC Kimia Farma.

- Advertisement -

“Tujuan dari adanya divisi Human Capital adalah membangun SDM yang berkualitas. SDM adalah modal terbesar perusahaan. Maka, kita harus punya cara dan strategi yang efektif agar SDM bisa berkembang baik secara knowledge, attitude, maupun performa kinerja. Kualitas SDM berbanding lurus dengan perkembangan perusahaan,” jelas Anwar.

Anwar mendapatkan promosi dan dipercaya Kimia Farma untuk masuk jajaran divisi HC Unit Learning and Development sejak Juli 2020. Pengalamannnya selama 19 tahun di bagian sales marketing menjadi modal untuk membuat berbagai program pengembangan SDM di divisi HC.

- Advertisement -

Anwar sendiri mengakui bahwa bukan hal yang mudah membangun SDM. Apalagi Kimia Farma merupakan perusahaan besar. Membangun SDM selain memerlukan cara yang tepat juga memerlukan proses yang tidak sebentar. Namun semua itu menjadi tantangan bagi Anwar. Dimana ia dituntut untuk terus belajar.

“Munculnya berbagai tantangan adalah kesempatan kita untuk belajar. Contohnya tantangan pandemi saat ini. Sebenarnya banyak hal yag bisa kita pelajari dalam kondisi saat ini. Kalau kita tidak belajar, kita pasti akan tertinggal,” pungkas Anwar.

Awalnya, Anwar tidak pernah membayangkan apa yang akan ia lakukan di divisi HC karena sebelumnya ia banyak berkutat di sales marketing. Anwar berusaha keras mempelajari segala hal seputar human capital dan pengembangan SDM. Mulai dari membaca berbagai buku hingga mengikuti berbagai pelatihan sebagai trainer yang profesional.

Mewujudkan Learning Culture di Kimia Farma

Dari semangat belajar itu, Anwar akhirnya menemukan berbagai formula yang tepat untuk menjalankan divisi HC di Kimia Farma. Semangat belajar itu pula yang coba Anwar tanamkan di divisi HC Unit Learning and Development Kimia Farma. Anwar ingin menghidupkan budaya belajar (learning culture) di semua lapisan SDM Kimia Farma.

“Saya menerapkan kepada semua karyawan khususnya di Marketing, Sales and Distribution Academy untuk selalu belajar dimanapun, kapanpun, dengan apapun. Apapun sesuatu yang bermanfaat,” tambah Anwar.

Terinspirasi dari bukunya Alex Denni berjudul 5.1, Anwar menemukan satu pemahaman yaitu learner is the center of learning. Dimana pusat belajar adalah pembelajar itu sendiri. Pemahaman tersebut ia sebarkan melalui berbagai program pelatihan divisi HC untuk mewujudkan learning culture di Kimia Farma.

“Perubahan akan terjadi jika kita melakukan perubahan dari mulai mindset, skill set dan toolset kita. Di buku ini kita bisa tahu juga apa itu Learn sampai  How To Learn,” jelasnya.

Meski dalam kondisi pandemi, Anwar tetap menjalankan program learning development SDM. Berbagai training pengembangan SDM dijalankan dengan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan. Semua ia lakukan agar learning culture tidak berhenti dalam kondisi apapun.

Di Kimia Farma sendiri development learning dilakukan melalui 4 tahap, yaitu L1, L2, L3, hingga L4. Tiap tahap memiliki target pengembangan SDM yang berbeda. Mulai dari target bertambahnya pengetahuan (knowledge), target perubahan kebiasan (behavior), hingga peningkatan performance.

Anwar juga menguatkan SDM di bagian lapisan midle low Kimia Farma, yaitu para Marketing, sales level pelaksana, serta Team SPG. Dimana bagian ini diisi oleh SDM dari pihak ketiga (outsourching). Namun Anwar berpikir, meski mereka dari lapisan paling bawah tapi keberadaan mereka sangat penting. Para Marketing dan sales menurut Anwar adalah pasukan garda depan Kimia Farma sehingga sangat penting untuk mendapat perhatian yang besar.

“Di bagian middle low, saya upayakan para trainer dari internal, termasuk saya dalam rangka meningkatkan Learning Culture di Kimia Farma. Mulai dari jajaran GM dan leader Kimia Farma saya minta untuk hadir paling tidak memberikan sambutan. Sehingga teman-teman di middle low merasa diperhatikan dan makin semangat,” ungkap Anwar.

Upaya Anwar mengembangkan Human Capital di Kimia Farma, khususnya di Marketing Sales And Distribution Academy, mendapatkan apresiasi dari GM SBU Marketing Dan Sales Kimia Farma. Termasuk Program-program yang ia jalankan mendapatkan sambutan yang positif dari para peserta trainer di SM II 2020, hal tersebut terbukti dari hasil evaluasi mentimeter yang sudah diisi oleh para peserta training.

“Untuk berkompetisi kita harus menghadirkan sesuatu yang berbeda. Peningkatan bisa terjadi jika  learning culture dijalankan tentunya dengan menggunakan Metode pembelajaran 10, 20 dan 70. Dimana 10 adalah formal learning, 20 adalah informal learning dengan mentoring, coaching, 70 dengan aplikasi di unit kerja. Tidak hanya untuk peningkatan perusahaan tapi juga untuk peningkatan diri SDM itu sendiri,” pungkas Anwar.

 

 

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru