SuaraPemerintah.id – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki berharap UKM tidak hanya memasok kebutuhan jemaah haji dan umroh, tapi juga kebutuhan para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang ada di seluruh negara. Langkah tersebut sebagai upaya UKM bisa masuk ke pasar luar negeri.
Hal tersebut dikatakan Menteri Teten saat acara penandatangan Nota Kesepahaman bersama dan Perjanjian Kerja Sama tentang Optimalisasi Peran UKM dalam Memenuhi Kebutuhan Jemaah Haji dan Umrah secara virtual, Rabu, 13 Januari 2021.
Di acara tersebut Pemerintah bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah sepakat untuk mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi pemasok kebutuhan jemaah haji dan umrah di Arab Saudi. Langkah bersama tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran dan daya saing UKM di pasar global.
Namun, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki merasa tak puas bila para pelaku UKM hanya bisa memasok kebutuhan jemaah haji dan umrah Indonesia di Arab Saudi. Ia ingin UKM juga bisa memenuhi kebutuhan para ekspatriat Indonesia di seluruh dunia, termasuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tersebar di banyak negara.
“Saya kira juga banyak TKI kita di luar negeri seperti di Hong Kong, Taiwan, dan lain-lain yang saya kira juga bisa mensuplai kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan pakaian dari Indonesia,” ujar Teten.
Menurut Teten, langkah ini penting untuk segera diimplementasikan agar produk-produk UKM bisa masuk ke pasar luar negeri. Apalagi ini juga sejalan dengan upaya mempersiapkan UKM untuk bangkit dan berdaya saing di pasar domestik dan global.
“Ini saya kira satu potensi yang besar, entry point kita untuk masuk ke pasar luar negeri dari produk-produk UKM. Mari sama-sama kita mempersiapkan UKM bangkit dan berdaya saing di pasar domestik dan pasar global,” tegasnya.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani ikut menyepakati gebrakan Teten. Dia juga menginginkan UKM Indonesia bisa menjadi bagian dari rantai pasok dunia.
“UKM Indonesia harus menjadi bagian dari global value chain yang mana keberadaannya bisa memberikan asas manfaat yang lebih besar, tidak hanya untuk UKM itu sendiri, tetapi juga buat masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” tuturnya.
Oleh karena itu, sinergi bersama dalam mendorong UKM menjadi pemasok kebutuhan jemaah haji dan jemaah umrah Indonesia di Arab Saudi perlu dilakukan dengan serius. Alasannya, agar UKM tersebut bisa mencari pasar ekspor baru ke negara-negara Timur Tengah.
Rosan berharap dengan adanya kerja sama ini tidak hanya membuka terobosan dalam bidang ekspor untuk di negara Arab Saudi, tetapi juga kepada negara-negara di Timur Tengah lainnya.
“Kami tentunya akan berperan sangat aktif bersama-sama dengan teman-teman asosiasi dan UKM agar mereka bisa menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia kedepannya,” pungkas Rosan.