SuaraPemerintah.id – Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah Indonesia dan Singapura berkomitmen untuk melanjutkan penguatan kerjasama ekonomi bilateral antar kedua negara. Di antaranya membangun ‘tiga jembatan’ yang diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral kedua negara sekaligus memperkokoh eksistensi di kawasan ASEAN dan Internasional.
Hal ini diungkapkan oleh Airlangga Hartarto dalam pertemuan antar petinggi kedua negara yang digelar secara virtual, Jum’at, 12 Maret 2021. Pihaknya menyebutkan ketiga jembatan dimaksud adalah jembatan digital, jembatan infrastruktur dan jembatan travel bubble.
“Jembatan digital Indonesia dan Singapura diharapkan dapat terwujud dengan keberadaan Batam sebagai pusat pengembangan data center dan pusat pengembangan industri digital di Indonesia,” ujar Airlangga.
Di mana pada tanggal 2 Maret 2021 lalu telah diresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Batam. Diharapkan KEK ini akan menjadi entry point bagi perusahaan teknologi informasi internasional dari Singapura dan mancanegara. KEK Nongsa Digital Park ini diharapkan dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20 – 30 triliun per tahunnya.
“KEK Nongsa Digital Park ini diharapkan dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20 – 30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional. Singapura dan Indonesia juga akan mengutamakan kerjasama pelatihan untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis teknologi informasi,” ungkapnya.
Sementara untuk jembatan infrastruktur akan dimulai dengan pembangunan jembatan Batam – Bintan atau jembatan Babin sepanjang 6,4 km pada tahun 2022. Diharapkan pembangunan ini akan meningkatkan konektivitas dari Bintan dan Batam ke Singapura maupun sebaliknya.
Nantinya, jembatan Batam – Bintan ini akan memiliki row jalan 100 meter. Dibagi dalam tiga trase, yaitu trase Pulau Batam, trase Pulau Tanjungsauh dan trase Pulau Bintan. Jembatan ini akan memudahkan mengirimkan produk pertanian dari Batam di ekspor ke Singapura.
“Keberadaan jembatan ini akan memudahkan pelaku usaha di Bintan untuk mengirimkan produk pertaniannya ke Batam untuk selanjutnya di ekspor ke Singapura atau ke negara lain,” jelas Airlangga.
Airlangga menambahkan untuk pembangunan jembatan travel bubble, akan dimulai dengan disepakatinya travel arrangement antara Singapura dengan kawasan Batam – Bintan – Karimun (BBK). Nantinya, para pebisnis dan turis dimungkinkan untuk bepergian secara bebas dari kawasan BBK – Singapura dan sebaliknya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Seperti arahan Presiden Joko Widodo, di masa sulit seperti saat ini, negara ASEAN harus terus menunjukkan solidalitasnya dengan berkolaborasi dan saling membantu, termasuk di dalamnya adalah meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata,” ungkap Airlangga.
Selain itu, Airlangga mengapresiasi komitmen investasi Singapura ke Indonesia yang pada tahun lalu mencapai 9,8 miliar dolar AS, meningkat 34 persen jika dibandingkan 2019. Mencapai rekor tertinggi selama enam tahun terakhir.
“Investasi Singapura pada tahun lalu mencapai rekor tertinggi dalam 6 tahun terakhir, dan ini menunjukkan hubungan yang sangat baik antara kedua negara,” imbuhnya. (red/pen)


.webp)












