SuaraPemerintah.id – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan perusahaan otomotif asal negeri Sakura, Toyota Motor Corporation (TMC) akan menambah investasi sebesar Rp28,3 triliun selama empat tahun ke depan. Tidak hanya itu pemerintah mendorong Toyota merealisasikan ekspor kendaraan dari Indonesia ke Australia dengan memproduksi kendaraan yang dibutuhkan Negeri Kanguru itu di Tanah Air.
Rencana investasi Toyota berikutnya terkait dengan kebijakan pemerintah yang baru, yaitu yang mendorong pengembangan electric vehicle atau kendaraan elektrik.
Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang untuk merealisasikan ekspor kendaraan dari Indonesia ke Australia dengan memproduksi kendaraan yang dibutuhkan Negeri Kanguru itu di Tanah Air.
“Kita mau membuka pasar ekspor Toyota ke Australia dan mereka mempertimbangkan,” ujar Menperin Agus Gumiwang saat menggelar konferensi pers secara virtual dari Jepang yang disaksikan di Jakarta, Kamis, 11 Maret 2021.
Agus menyebut bahwa Pemerintah Indonesia akan menyusun regulasi terkait perizinan ekspor kendaraan ke Australia dalam kerangka Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
Menurut Agus, TMC juga berkomitmen untuk menambah negara tujuan ekspor baru dari saat ini 80 negara menjadi 100 negara.
“Toyota berkomitmen untuk memperluas pasar ekspor dari 80 negara akan dikembangkan menjadi 100 negara pada 2024,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Toyota juga menyampaikan komitmen untuk menambah investasi di Indonesia masih belum berubah yakni sebesar 2 miliar dolar AS. Atau sekitar 28,3 triliun hingga tahun 2024 mendatang.
Agus Gumiwang melakukan kunjungan ke Jepang selama dua hari yakni pada 10-11 Maret 2021 untuk memenuhi undangan dari pelaku utama industri otomotif yang juga sudah beroperasi di Indonesia
Sementara Presiden Toyota Motor Corporation Akio Toyoda dalam sesi One on One Meeting menyampaikan, Toyota akan mengembangkan kendaraan berbasis listrik khususnya hybrid di Indonesia.
Agus mengatakan, Kementerian Perindustrian bersama salah satu produsen otomotif Jepang, telah melakukan studi pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik. Kegiatan ini juga melibatkan enam perguruan tinggi di Indonesia.
“Dari hasil studi itu terlihat hybrid menjadi salah satu alternatif karena well to wheel, di mana dilihat juga ekosistem pembangkitan energi, mulai dari primary energy sampai kepada penggerak otomotif,” katanya.
Kemenperin sendiri mendorong pengembangan teknologi kendaraan listrik di dalam negeri, termasuk mengenai pembuatan fuel cell. Rencana investasi Toyota berikutnya terkait dengan kebijakan pemerintah yang baru, yaitu yang mendorong pengembangan electric vehicle atau kendaraan elektrik.
“Nah, itu yang akan tercantum dalam dua PP. Pertama, mengenai percepatan kendaraan berbasis elektrik, dan yang kedua adalah kegiatan terkait dengan PPnBM untuk industri berbasis elektrik, yang di dalamnya termasuk hybrid,” kata Airlangga.