SuaraPemerintah.ID– Head of Digital Business Bank OCBC NISP Rudy Hamdani menjelaskan, Bank Digital merupakan model bisnis bank menyediakan kegiatan usaha, utamanya lewat elektronik semacam aplikasi mobile banking. Dengan adanya kantor fisik terbatas, bahkan tanpa kantor fisik bank tersebut. Bank digital cukup mempunyai satu kantor pusat dalam operasional kegiatan usahanya.
Bisnis seperti ini banyak diminati, dikembangkan oleh pelaku perbankan lantaran tidak keluar biaya besar, dikarenakan tanpa kantor cabang dan dialihkan kepada pengembangan infrastruktur digital.
“Digital Bank pada umumnya menargetkan segmen nasabah lebih mass dan mengutamakan kemudahan transaksi,” kata Rudy di Jakarta, Kamis (21/7).
Bank Layanan Digital Banking yakni bank konvensional dilengkapi kemampuan Digital Banking, semisal Internet Mobile Banking, mulai dari pembuatan rekening sampai dengan transaksi.Pengelolaan investasi melalui digital channel, namun tetap mempunyai channel layanan fisik, seperti ATM dan Cabang Kas guna memenuhi kebutuhan nasabah.
Bank konvensional dengan kapasitas layanan digital pada umumnya mempunyai segmentasi nasabah lebih luas mulai dari payroll, mass, emerging affluent, premier bahkan private dengan kebutuhan dan karakteristik berbeda bagi setiap kalangan.
Khusus bagi nasabah premier dan private banking, mereka ingin memiliki kebebasan dan fleksibilitas dalam berinteraksi dengan Bank,secara online maupun secara offline. Ini agar mengakomodir kebutuhan nasabah beragam, mulai dari kebutuhan transaksi, maupun kebutuhan kompleks.
Mobile aplikasi dimiliki Bank umum dengan kapasitas layanan digital dapat digunakan oleh semua kalangan, salah satunya ONe Mobile, mobile apps yakni komprehensif money manager.
Semua transaksi biasa dilakukan dengan satu aplikasi ini. Transfer antar bank, multi payment, bayar listrik, isi saldo ojek online, membeli reksadana tiap bulan, hingga jual-beli valuta asing. Mudah dan aman.
Lalu apa manfaat dari Bank Layanan Digital Banking?, Ini aturan mainnya:
1. Memiliki produk keuangan yang komprehensif
Nasabah/calon nasabah dapat memiliki kesempatan untuk dapat dengan mudah melakukan investasi dari produk investasi reksadana. Sebagai contoh di Bank OCBC NISP dapat melakukan pembelian reksadana mulai dari Rp 10.000 sampai dengan mengajukan pembiayaan baik untuk kebutuhan kepemilikan rumah, dan pembukaan layanan perbankan lainnya.
2. Nasabah memiliki fleksibilitas dalam berinteraksi dengan Bank
Fasilitas yang dimiliki oleh Bank dengan layanan digital memberikan fleksibilitas bagi nasabah untuk dapat ke kantor cabang bertemu dengan Relation Manager (RM) sampai dengan berinteraksi dengan channel online nya. Tentunya, semua itu sesuai dengan kebutuhan nasabah.
3. Layanan Beyond Transaction
Bank memberikan fasilitas yang disesuaikan dengan segmen nya sehingga nasabah/calon nasabah dapat menggunakan fasilitas/layanan sesuai kebutuhan.
4. Pengelolaan keuangan
Bank umum dengan layanan digital memiliki layanan perbankan yang dapat mengakomodir aspirasi keuangan di semua segmen. Sebagai contoh, Bank OCBC NISP memiliki program pengelola keuangan untuk semua segmen: Financially Fit untuk anak muda, sampai dengan pengalaman layanan RM untuk nasabah Premier dan Private Banking. Masing-masing segmen memiliki layanan yang berbeda memberikan keluasan, kenyamanan bagi semua segmen untuk menjadi financially fit.
Maka dari itu, perbedaan-perbedaan di atas menjadikan fasilitas maupun solusi perbankan yang ditawarkan antara Bank Digital dengan Bank umum yang mempunyai kapabilitas layanan digital pun bisa berbeda dan beragam yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan/karakteristik setiap segmen nasabah. Tidak perlu khawatir, pilihlah bank sesuai referensi kamu dan yang sudah berpengalaman melakukan bisnis perbankan.