SuaraPemerintah.ID –Â Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dhian Proboyekti Dipo mengatakan, bahwa ibu terpapar virus corona diperbolehkan memberikan air susu ibu (ASI) dan menyusui langsung kepada bayinya.
“Dalam situasi seperti pandemi covid-19 sekarang ini, rekomendasi menyebutkan ibu dengan covid-19 dapat terus menyusui dan memberikan ASI kepada bayinya,” katanya secara virtual, dikutip dari antara, Jakarta, Kamis (5/8/21).
Dia menyatakan, alasan ibu terpapar corona diperbolehkan memberikan asi dan tetap menyusui karena belum terbukti bahwa ASI pada ibu terpapar corona dapat menularkan virus kepada bayinya.
“Studi yang dilakukan di Wuhan, China pada tahun 2019, tidak ditemukan SARS-CoV-2 dalam ASI ibu yang telah terkonfirmasi covid-19. Artinya pemberian ASI tetap harus dilaksanakan,” ungkapnya.
Dhian membeberkan, bahwa pemberian ASI tetap terus dilakukan dengan catatan ibu selalu menerapkan protokol pencegahan penularan infeksi.
Penerapan dilakukan saat menyusui adalah selalu memakai masker saat berkontak langsung dengan bayinya dan saat menyusui, cuci tangan sesering mungkin dan rutin membersihkan permukaan rumah tersentuh.
Sementara itu konselor laktasi, Ameetha Drupadi, memberikan saran untuk ibu menyusui agar segera melakukan vaksinasi guna melindungi diri dan juga bayinya dari penularan COVID-19.
“Nah untuk kondisi saat pandemi ini, buat ibu menyusui harus sudah diberikan vaksin COVID-19. Untuk melindungi ibu dari COVID-19, ibu dapat menyusui dengan aman,” ujarnya.
Ameetha menjelaskan, bagi ibu menyusui mengikuti vaksin tidak memiliki risiko, dan dapat berdampak baik kepada bayi penerima asi eksklusif atau bayi penerima asi perah. Tetapi justru dapat menghasilkan anti bodi yang dapat melindungi keduanya dari penularan virus.
“Karena antibodi ibu setelah vaksinasi akan dialirkan melalui ASI untuk memproteksi bayi. Jadi pemberian vaksin covid-19 pada ibu sangat penting untuk melindungi ibu. Supaya bisa memberikan dan menyusui bayi sampai usia 2 tahun tumbuh kembang bayi secara optimal,” pungkasnya.


.webp)













