Rabu, Oktober 8, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Melongok Rumah Si Pitung, “Robin Hood” Dari Marunda

SuaraPemerintah.ID– Siapa tak kenal Si Pitung jagoan Betawi?. Legenda si Pitung bahkan diabadikan dalam sebuah film perjuangan dalam menumpas kompeni Belanda pada masa penjajahan kolonial di Indonesia.

Rumah Pitung juga dikenal dengan nama Museum Kebaharian Jakarta Situs Marunda. Museum ini beroperasi setiap hari pukul 08.00-17 WIB. Tarif masuk di museum ini juga terjangkau. Untuk anak-anak atau pelajar hanya dikenakan biaya Rp 2 ribu, sedangkan mahasiswa dan umum dengan harga Rp 3 ribu dan Rp 5 ribu.

- Advertisement -

Meski dinamai Rumah Pitung, namun museum ini bukanlah rumah aslinya. Menurut penelitian Ridwan Saidi, Pitung merupakan seorang perampok dermawan asli Rawa Belong.

Museum ini dulunya adalah rumah milik Haji Safiudin, bandar perdagangan ikan. Dari sini ada dua versi kisah berkaitan dengan rumah ini dan Pitung. Yang pertama, rumah ini pernah di rampok Pitung. Yang kedua, Haji Safiudin menyerahkan sejumlah uang kepada Pitung secara sukarela. Konon Haji Safiudin menjadi mitra kerjanya.

- Advertisement -

Pitung biasanya akan merampok orang kaya bekerja sama dengan Kompeni Belanda, Hasial curiannya pun dibagikan kepada rakyat. Pitung tak sendiri, ia bekerja sama dengan sepupunya bernama Ji. Namun Ji berhasil ditangkap dan mati ditangan polisi.

Dalam menjalankan aksinya, Pitung menggunakan transportasi sudah ada, trem uap. Kereta api dari Gambir ke Tanjung Priok pun sering jadi pilihan Pitung.

Kemampuan bela diri Pitung didapatnya dari seorang guru bernama Na’ipin. Guru Na’ipin berhubungan erat dengan Mohammad Bakir seorang sastrawan Betawi akhir abad ke-19.

Dari Mohammad Bakir, Guru Na’ipin membangun hubungan dengan jaringan Jembatan Lima dipimpim Bang Sa’irin. Di dalam jaringan inilah ide pemberontakan dan perlawanan sepanjang abad ke-19 digagas.

Tahun 1886-1894, Pitung dianggap sebagai sosok yang meresahkan. Sehingga Snouck Hurgonje, penasihat pemerintah Hindia Belanda marah besar ke kepala polisi Batavia.

Berkat kelihaiannya jago silat, tahun 1891 Pitung pernah tertangkap namun berhasil meloloskan diri. Saat di dalam penjara itu dirinya beberapa kali menyelundupkan surat ditujukan ke pengurus Masjid Al Alam Marunda.

Komplek museum ini juga memiliki Masjid Pitung. Masjid ini memiliki arsitektur mirip dengan Masjid di Demak, namun lebih mungil. Ada beragam versi riwayat berdirinya masjid ini.

Ada yang mengatakan masjid ini dibangun Walisongo, ada juga yang mengatakan dibangun oleh Fatahilah. Masjid ini kira-kira dibangun pada tahun 1600-an dan konon sering digunakan si Pitung untuk mengaji dan berlatih silat.

Menurut informasi, Pemerintah DKI Jakarta pertama kali memugar rumah panggung ditopang oleh 40 buah tiang itu pada tahun 1972.. Sebelumnya pada tahun yang sama bangunan ini dibeli oleh Pemprov DKI Jakarta dari keturunan  H. Saipudin. Bangunan tersebut kini menjadi museum dan masuk dalam cagar budaya berdasarkan SK Gubernur No.475 tahun 1993 dan SK Menteri No.140/M/1998. Lembaga yang memberi nama rumah asli Betawi Pesisir ini sebagai rumah Si Pitung adalah Museum Nasional.

Pada tahun 2010 rumah Si Pitung direnovasi kembali oleh pemerintah dengan anggaran Rp. 3 miliar. Renovasi yang dilakukan adalah meninggikan bangunan setinggi 4 meter (agar terhindar dari air laut yang pasang), mengganti lantai aslinya yang tadinya terbuat dari bilah-bilah bambu untuk kemudian diganti dengan kayu. Dua tahun kemudian dilakukan renovasi kembali oleh Dinas Kebudayaan Jakarta Utara. Renovasi dengan anggaran Rp 2,1 miliar itu hanya dilakukan pada bangunan lain, halaman serta gerbang, pagar yang mengelilingi rumah Si Pitung. Meskipun renovasi dilakukan beberapa kali, model asli bangunan tetap dipertahankan. Untuk masuk ke Rumah Si Pitung, pengunjung harus menaiki tangga yang posisinya berada di sisi utara. Di dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran kira-kira 2 x 2,5 meter, kamar tidur berserta kasurnya, ruang makan, dan dapur  mengarah ke beranda belakang.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru