Jumat, Juli 18, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Stabilkan Harga Pasar, Kementan Serap 1 Juta Telur Ayam dari Peternak

SuaraPemerintah.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) serap 1 juta telur ayam dari peternak, hal ini dilakukan guna membantu kestabilan harga kini sedang anjlok. Penyerapan telur ini dilakukan langsung pemerintah sebagai langkah jangka pendek lantaran situasi mendesak.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nasrullah, memaparkan, bahwa penyerapan 1 juta butir telur seberat 62,5 ton. Penyerapan telur dilakukan dari para UMKM di sentra telur wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Lampung.

- Advertisement -

Kementan membeli telur tersebut dengan harga Rp 19 ribu per kg dari berbagai sentra produksi. Adapun hasil penyerapan tersebut bukan untuk dijual, namun diberikan kepada para aparatur sipil Kementan, yayasan, panti asuhan, serta bebagai pihak yang membutuhkan.

Lebih jauh, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kini harga telur ayam ras perlahan mulai naik. Ia menyebut, harga mulai menyentuh Rp 17 ribu per kilogram (kg) di tingkat peternak, mendekati level harga batas bawah acuan Kementan sebesar Rp 19 ribu per kg.

- Advertisement -

“Kita (Kementan) ambil 1 juta butir, ini langkah yang tidak mudah. Yang penting jangan ada masalah terutama masalah keuangan. Sepanjang itu tidak masuk ke ‘kantongmu’, lakukan yang bisa dilakukan” ujar Syahrul di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Senin (1/11/21).

Syahrul memastikan, penurunan harga dapat terjadi beberapa waktu terakhir murni karena permintaan masyarakat yang turun secara drastis. Pasalnya, tingkat produksi telur saat ini, menurut Syahrul, masih dalam kondisi normal seperti sebelum masa pandemi.

“Perencanaan kita tahun 2021 sebanyak 5,52 juta ton produksi telur, yang dikonsumsi 5,48 juta ton. Memang ada kelebihan, tapi ini normal. Tapi harga turun karena daya beli yang lemah karena Covid-19 sudah dua tahun,” tuturnya.

Melihat tingkat permintaan telur yang sedang lemah, Syahrul menyampaikan pemerintah tidak berencana untuk mengurangi produksi telur. Pasalnya, langkah pemangkasan untuk produksi telur justru berbahaya bagi situasi pasar dalam negeri.

Karena itu, Kementan menempuh cara lain untuk bisa membantu meningkatkan harga telur milik peternak agar mampu bertahan di situasi pandemi.

“Kita akan terus antisipasi dan hitung-hitungan kita tidak boleh salah,” tutupnya.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,890PelangganBerlangganan

Terbaru