Minggu, Oktober 19, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

Dua Figur Calon Presiden di Tengah Sirkuit Formula E (2)

SuaraPemerintah.ID – Pagelaran Formula E (Jakarta E-Prix) akhir pekan lalu menyisakan perang narasi yang sengit antara pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan vs Menteri BUMN Erick Thohir. Gara-garanya, penolakan Erick atas permintaan sponsor kepada perusahaan-perusahaan pelat merah untuk kegiatan balapan internasional tersebut. Erick dianggap sengaja menghambat Anies.

“Di media sosial, utamanya Twitter, suara-suara pedas mengalir deras. Ke Erick. Akun-akun utama pendukung Anies menyerang reputasi Menteri BUMN. Namun juga serangan balik dilancarkan oleh akun-akun pro pemerintah pusat ke Gubernur DKI Jakarta,” kata Analis Drone Emprit, Munib Ansori, di Jakarta, Selasa (7/06).

- Advertisement -

Munib menjelaskan, ‘jual-beli’ opini antara pendukung keduanya tidak lepas dari konteks kontestasi politik 2024. Karena, akun-akun penyerang Erick teridentifikasi sebagai pendukung Anies di media sosial, atau paling tidak narasinya beroposisi dengan pemerintah pusat. Sebaliknya, mereka yang melakukan kontra narasi sekaligus menyerang kegiatan Formula E teridentifikasi sebagai pendukung pemerintah pusat atau penyokong Erick. “Biar bagaimana pun, kedua sosok ini sama-sama digadang-gadang sebagai figur potensial Pilpres 2024, oleh pendukung masing-masing,” imbuhnya.

- Advertisement -
Gambar 1. Sosial Network Analysis (sumber: engine Drone Emprit)

Merujuk data percakapan yang diagregasi selama 1-7 Juni, dia melanjutkan, saling serang antara pendukung Anies dan Erick terbaca dari kalimat, frasa, dan diksi yang disampaikan masing-masing kubu. Misalnya, labelisasi sebagai ‘pemimpin berjiwa kerdil’, ‘manuver kampungan’, ‘bukan negarawan’ dan ‘watak dengki’ untuk Menteri BUMN oleh para “drun drun”. Di sisi lain, ungkapan ‘panggung pribadi Anies’, ‘sponsor dibilang sudah antre’, ‘proposal telat tapi marah’ untuk Formula E dan Gubernur Jakarta oleh para “bong bong”.

Sementara dari sisi konten, kedua pihak sama-sama menjadikan balapan Formula E sebagai topik utama, namun dengan sudut pandang berlawanan. “Para aktor pendukung Anies terdeteksi masif dalam mengglorifikasi prestasi Anies lewat Jakarta E-Prix. Berlawanan dengan para haters-nya yang juga cukup detil mengapitalisasi kelemahan event tersebut. Diskusinya panas, bahkan sejak jauh sebelum sirkuit dibangun. Jadi ini sangat seru,” ungkap Munib.

Data Drone Emprit juga menunjukkan, secara volume, percakapan tentang Anies dan Formula E lebih dominan ketimbang mengenai Erick dan penolakan dukungan sponsor. Di Twitter, misalnya, mentions untuk Anies mencapai 169 ribu (69 persen), berbanding 75,5 ribu (31 persen) untuk Erick. Di media pemberitaan (online news), mentions mengenai Anies sebesar 12,7 ribu (84 persen) berbanding 2,5 ribu (16 persen). “Besarnya volume percakapan dan pemberitaan untuk Anies tidak lepas dari figurnya sebagai episentrum ajang Formula E,” jelasnya.

Gambar 2. Tren Mentions Dua Figur (sumber: engine Drone Emprit)

Dari sisi tren percakapan dan pemberitaan, Anies mencapai puncak mentions saat gelaran Formula E, Sabtu 4 Juni 2022. Sementara Erick mendapat mentions harian terbanyak sehari setelahnya. Hal demikian seiring dengan kian masifnya kritik dan pembelaan terhadapnya, yakni terkait kebijakan penolakan sponsor ajang balapan itu.

Lebih jauh Munib mengungkapkan, pada peta jejaring sosial, para pendukung Erick dan Anies berada pada klaster berhadapan. Di dalam klaster percakapan tentang Erick, terdapat konten yang menyudutkan tentang Anies. Pun berlaku sebaliknya. “Adu kuat narasi ini mendorong volume percakapan kedua figur,” ucapnya.

Perilaku antar pendukung Erick dan Anies, kata dia, membuat popularitas keduanya terkatrol secara signifikan. Untuk Anies, sejumlah akun pendukungnya relatif cukup kuat menggelorakan kesuksesan Formula E dan di saat yang sama melontarkan diksi nyinyir yang mendorong popularitas Erick.

“Setali tiga uang, Erick diuntungkan dengan profil akun-akun pendukung Ganjar Pranowo yang cukup dominan membelanya, sekaligus berupaya mendelegitimasi Formula E dan Anies dalam satu paket narasi,” tutup Munib.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru