Kamis, Oktober 16, 2025
spot_img

BERITA UNGGULAN

ID FOOD Bakal Operasikan Kembali Pabrik Gula di Subang

SuaraPemerintah.ID – Holding BUMN Pangan, ID FOOD bakal kembali mengoperasikan pabrik gula di Subang, Jawa Barat pada 2024. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada gula nasional pada tahun 2025.

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan memaparkan, Pabrik Gula tersebut sebenarnya ditargetkan beroperasi pada 2023. Karena ada kendala, pengoperasian pabrik gula tersebut diperkirakan mundur setahun.

- Advertisement -

Menurutnya, dalam pengoperasian pabrik gula berkapasitas 4.000 ton cane per day (TCD) membutuhkan bahan baku dari lahan seluas 6.000 ha. Di sisi lain, lahan yang tersedia saat ini baru sekitar 3.300 ha.

“Kapasitas pabrik sebesar 4.000 TCD, bahkan bisa naik hingga 6.000 TCD. Namun kita masih butuh perluasan lahan,” ujarnya dikutip dari investor.id, Subang, Jawa Barat, Senin (15/8/22).

- Advertisement -

Agar dapat terlaksana pengoperasian pabrik gula ini, Frans menuturkan, bahwa ID FOOD berencana menjalin kerja sama dengan Perhutani dan PTPN yang juga memiliki lahan di Subang. Lahan kerja sama itu dapat dikelola langsung oleh petani setempat.

“Kekurangannya ini bertahap kita penuhi. Caranya, kami bekerja sama dengan Perhutani dan PTPN yang punya lahan untuk ditanami tebu. Kami berharap petani mandiri juga kembali menanam tebu agar kekurangan lahan ini bisa dicapai dalam 2-3 tahun ke depan,” tuturnya

Sinergi Tingkatkan Produksi

Dirut ID FOOD memaparkan, dari enam PG milik BUMN, kini tinggal tersisa dua pabrik yang masih beroperasi. Harapannya, sinergi erat bersama Pupuk Holding dan bantuan pupuk nonsubsidi bisa meningkatkan produksi daru 60 ton menjadi 100 ton (tebu).

Perihal kebutuhan investasi, Frans tak menjelaskan rinci. Ia memastikan kebutuhan dananya tidak besar karena hanya untuk revitalisasi pabrik.

“Reaktivasi pabrik tidak perlu investasi besar. Tinggal menunggu keterseduaan bahan baku tebu. Tapi, kalau membangun PG baru berkapasitas 4.000 TCD, kajian awal butuh Rp 1 trliiun sampai Rp 1,5 triliun,” papar dia.

Frans mengungkapkan, pembukaan kembali PG tersebut ditujukan untuk mendukung target swasembada gula tebu pada 2025. Pemerintah menargetkan produksi gula nasional naik menjadi 3,2 juta ton dari produksi saat ini sekitar 2,5 juta ton atau masih defisit 750-800 ribu ton.

“Saat ini ada dua PG, dengan realisasi produksi tahun lalu 253 ribu ton. Pada 2025, dengan swasembada gula, kemudian penambahan luas area dan revitalisasi pabrik, lalu ada peningkatan produktivitas melalui proram Makmur, kami targetkan produksi 450 ribu ton atau terjadi kenaikan produksi 60-70%,”pungkasnya.

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,910PelangganBerlangganan

Terbaru