SuaraPemerintah.ID – Holding Pangan BUMN, ID Food menyatakan kesiapannya dalam mendistribusikan produk pangan ke berbagai wilayah yang alami defisit walaupun ditengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Kenaikan harga BBM tidak berdampak pada sejumlah operasional pasokan beberapa komoditas pangan. Suplai beberapa komoditas pangan terus berjalan memenuhi kebutuhan masyarakat, meskipun ada kenaikan BBM,” ujar Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, dalam siaran pers, Kamis (15/9/22).
Frans mencontohkan, seperti pada komoditas minyak goreng yang tidak mengalami kenaikan harga. Frans mengatakan, pihaknya terus melakukan pemenuhan minyak goreng melalui mitra pedagang lokal. Termasuk ke wilayah timur seperti di Timika, Merauke dan sekitarnya.
Tercatat sebanyak 744 ribu liter minyak goreng rakyat yang terkirim melalui tol laut pada September ini telah didistribusikan ke pedagang-pedagang pasar untuk memenuhi masyarakat lokal di Indonesia Timur.
Selanjutnya, Frans mengatakan, berdasarkan data Dashboard Pangan Nasional (Donal) secara digital yang dikembangkan Holding Pangan ID FOOD dan stok dihimpun sinergi BUMN Pangan diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam mengantisipasi krisis dan kelangkaan pangan.
“Berdasarkan data Donal pada September 2022 ini ketersediaan stok pangan gabungan BUMN tercatat stok beras sekitar 895.145 ton, daging sapi sebanyak 856 ton, gula pasir sebanyak 153.281 Ton dan minyak goreng sebanyak 18.409 Ton,” tuturnya.
Menurutnya hal ini menjadi kontribusi BUMN untuk Indonesia dalam berkomitmen menjaga ketersediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain itu, lanjut Frans, Anggota Holding sektor Perikanan yang dikelola PT Perikanan Indonesia tetap menyerap hasil tangkapan nelayan di seluruh Indonesia. Tangkapan ikan nelayan yang diserap sebanyak 5.570 ton pada semester pertama 2022.
Bahkan, terdapat kegiatan ekspor ke Jepang berupa 1 kontainer gurita berkapasitas 15 ton yang berlangsung pada 13 September 2022.
Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono, salah satu anggota holding, menambahkan meskipun ada kenaikan BBM, PT Perindo berkomitmen dalam menjaga pasokan pangan domestik hingga ekspor berupa produk gurita berjenis octopus cynea grey.
Komodita situ menjadi favorit di tahun 2022 ini dengan telah dikirim sebanyak 8 kali sejak Januari 2022 hingga September 2022 dari Unit Simeulue, Aceh ke Jepang via Tol Laut. “Dalam waktu dekat, gurita tangkapan nelayan ini juga akan diekspor ke Amerika Serikat,” katanya.
Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News