Selasa, April 22, 2025
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Efek Rupiah Melemah, Harga Tahu-Tempe Alami Kenaikan di Akhir 2023

SuaraPemerintah.ID – Gabungan Koperasi Pengrajin Tahu dan Tempe Indonesia (Gapkoptindo) memproyeksikan harga tahu tempe akan mengalami kenaikan pada akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024.

Kenaikan harga tersebut disebabkan dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

- Advertisement -

Ketua Umum Gapkoptindo Aip Syarifuddin membenarkan bahwa lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berdampak kepada naiknya harga kedelai impor, dan itu juga akan berdampak langsung kepada kenaikan harga tahu-tempe di pasaran.

“Jadi dengan adanya pelemahan rupiah terhadap dolar, dan juga ongkos angkut naik, betul akan memberikan dampak (ke harga tahu tempe),” kata Aip kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/10/2023).

- Advertisement -

Lebih lanjut, Aip mengatakan, kenaikan harga tahu-tempe juga disebabkan oleh harga kedelai dunia yang juga tengah mengalami kenaikan. Sementara sebab kenaikan harga kedelai dunia, katanya, karena saat ini kedelai di Amerika Serikat (AS) dan Brasil sendiri masih belum memasuki masa panen, sehingga harganya relatif mengalami kenaikan.

“Dan juga sekarang belum masanya panen di AS atau di Brasil, nanti Desember-Januari (baru panen), makanya itu harga-harga relatif ada kenaikan,” sebutnya.

Dengan naiknya harga kedelai global, lanjut dia, saat ini di beberapa provinsi di Indonesia seperti NTB, Aceh, Surabaya, Palembang harga beli kedelai sudah merangkak di atas Rp 12.000 per kg.

Padahal, Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) kedelai yang telah ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebesar Rp 10.775 per kg untuk harga acuan pembelian kedelai lokal di produsen serta Rp 11.400 per kg (kedelai lokal) dan Rp 12.000 per kg (kedelai impor) untuk harga acuan penjualan di konsumen.

“Sehingga banyak anggota (pengrajin tahu tempe) sudah mengeluh minta supaya diberikan lagi subsidi kedelai. Cuman karena saya bilang, ‘tunggu lah sebentar lagi’, itu kalau (harganya naik) sudah menyeluruh seluruh Indonesia baru nanti saya usulkan secara resmi dan ekspos. Tapi kayaknya sudah kelihatan seperti itu,” ucap Aip.

“Sesuai peraturan dari Bapanas, harga yang bisa ditolerir itu adalah Rp11.500 per kg. Jadi, sekarang beberapa provinsi sudah di atas itu,” imbuhnya.

Untuk itu, Aip meminta pengertian masyarakat apabila nantinya harga tahu tempe mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan bahan baku pembuat tahu tempe, yakni kedelai juga telah mengalami kenaikan.

“Itu lah, kami mohon nanti pengertian dari masyarakat pecinta tempe dan tahu, kalau terjadi kenaikan tempe dan tahu yang dijual, mohon dimaklumi. Karena harga (kedelai) yang naik terus,” ujar Aip.

“Dan kedua, mohon bantuan juga dari Menteri Perdagangan supaya diekspos hal ini, bahwa kenaikan harga tempe dan tahu itu terpaksa dinaikan karena kondisi seperti itu,” lanjutnya.

Aip menyebut, saat ini harga tahu tempe masih belum mengalami kenaikan. Harganya saat ini masih berada di kisaran Rp 4.000-Rp 5.000 per potong ukuran kecil, dan sekitar Rp 8.000-Rp 11.000 per kg.

Meski belum terjadi kenaikan pada harga tahu tempe, kata Aip, kenaikan tersebut baru mungkin akan terjadi pada November, Desember, Januari 2024.

“Mungkin harga tahu tempe akan naik di November, Desember atau Januari. Saat ini rata-rata harganya ada yang Rp 4.000 atau Rp 5.000 sepotong ukuran kecil. Jadi kalau 1 kg nya antara Rp 8.000 per kg, atau maksimum Rp 11.000,” jelasnya, dilansir dari CNBC Indonesia

Sebelumnya, Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi menyebut pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dapat menekan sektor pangan, salah satunya dapat menyebabkan inflasi.

“Hari ini rate-nya Rp 15.600, currency rate. Kalau rate nya Rp 15.600, Rp 15.700 ke atas terus ya otomatis importasi kita, produk-produk strategis kita yang masih impor ya pasti harganya akan tinggi dan itu akan menyebabkan inflasi,” kata Arief saat ditemui di Gedung A Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Senin (9/10/2023).

Cek Artikel dan Berita yang lain di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,860PelangganBerlangganan

Terbaru